Jumat 04 Mar 2022 14:49 WIB

Kasparov: Rusia Harus Dibuang Kembali ke Zaman Batu

Kasparov menilai kawasan tidak akan damai sampai Putin turun dari kekuasaan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Dalam foto yang diambil dari video yang dirilis oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa, 1 Maret 2022, seorang tentara Rusia menodongkan senjata dari helikopter militer Rusia saat terbang di atas lokasi yang dirahasiakan di Ukraina.
Foto: AP/Russian Defense Ministry Press S
Dalam foto yang diambil dari video yang dirilis oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa, 1 Maret 2022, seorang tentara Rusia menodongkan senjata dari helikopter militer Rusia saat terbang di atas lokasi yang dirahasiakan di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Aktivis hak asasi manusia dan mantan juara catur dunia dari Rusia, Garry Kasparov mendesak kekuatan dunia mengadopsi strategi militer dan ekonomi yang keras pada Presiden Vladimir Putin atas invasinya ke Ukraina. Ia meminta negara-negara Barat tarik duta besar dari Moskow.

Kasparov yang merupakan juara dunia bertahan termuda di usia 22 tahun mendorong interpol untuk mengeluarkan Rusia. Grandmaster yang kini berusia 58 tahun itu juga mendorong dunia untuk memberlakukan larangan terbang di atas Ukraina.

Baca Juga

"Rusia harus dibuang kembali ke Zaman Batu untuk memastikan industri minyak dan gas dan industri sensitif lainnya yang penting bagi kelangsungan rezim tidak dapat berfungsi tanpa dukungan teknologi Barat," kata Kasparov, Jumat (4/2/2022).

Sanksi-sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) lainnya sejauh ini telah mengisolasi ekonomi Rusia ke tingkat yang tidak pernah dilakukan sebelumnya. Sejak Rusia melancarkan invasi 24 Februari lalu sudah ratusan prajurit Rusia dan rakyat sipil Ukraina tewas.

PBB memperkirakan perang juga telah mendorong 1 juta orang mengungsi. Kasparov mantan ketua dewan Human Rights Foundation yang bermarkas di New York dan aktif dalam gerakan-gerakan anti-Kremlin saat masih tinggal di Moskow. Ia menegaskan kawasan tidak akan damai sampai Putin turun dari kekuasaan. "Daftar apa yang Putin janji 'tidak akan pernah dilakukan' semakin panjang, kejahatan perang yang ia lakukan di luar imajinasi," katanya.

Kasparov juga mengkritik Presiden AS Joe Biden karena kurang agresif dalam menghadapi Putin sejak awal. "Saya berharap Amerika akan memperbaiki strategi mereka dan menunjukan kekuatan," tambahnya.

Negosiator Rusia dan Ukraina dalam perundingan Kamis (3/3/2022) kemarin mengatakan kedua belah pihak sepakat diperlukannya koridor kemanusiaan dan kemungkinan gencatan senjata di sekitarnya agar rakyat sipil Ukraina dapat mengungsi. Perundingan putaran pertama yang digelar di Belarusia pada Senin (28/2/2022) lalu tidak menghasilkan kemajuan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement