Jumat 04 Mar 2022 19:27 WIB

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, Pupuk Indonesia Kerja Sama dengan Rekosistem

Pupuk Indonesia gandeng Rekosistem untuk pengelolaan sampah yang bertanggung jawab

Pupuk Indonesia bekerja sama dengan Rekosistem untuk menerapkan pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab
Foto: Pupuk Indonesia
Pupuk Indonesia bekerja sama dengan Rekosistem untuk menerapkan pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen mengurangi peningkatan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui program pengelolaan sampah. Komitmen ini juga akan dilakukan bersama Rekosistem, perusahaan yang bergerak di bidang daur ulang dan lingkungan.

SVP Operasi & Produksi Pupuk Indonesia, Muhammad Arief Rusdi, mengatakan bahwa kerja sama Pupuk Indonesia dengan Rekosistem ini juga sejalan dengan agenda pemerintah dalam pertemuan G20, salah satunya antisipasi perubahan iklim.

Baca Juga

"Oleh karena itu, Pupuk Indonesia bekerja sama dengan Rekosistem untuk menerapkan pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab," demikian ungkap Arief seperti dalam siaran persnya.

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), total sampah nasional pada tahun 2021 mencapai 68,5 juta ton dimana komposisi sampah anorganik mencapai 55 persen dari total sampah di Indonesia. Jika dilihat dari sumbernya, rumah tangga menyumbang paling banyak terhadap sampah nasional, yakni 42,23 persen sedangkan perkantoran menyumbang 6,72 persen.

photo
Pupuk Indonesia bekerja sama dengan Rekosistem untuk menerapkan pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab. - (Pupuk Indonesia)

Sementara berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dalam Pasal 12 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan.

Dengan begitu, Arief mengatakan bahwa pengelolaan sampah yang tepat harus menjadi perhatian utama seluruh insan Pupuk Indonesia. Lebih lanjut Arief mengatakan bahwa saat ini sampah masih sering dikelola dengan cara yang linear, yaitu gunakan barang lalu buang sampahnya di tempat sampah.

"Kita perlu mulai membiasakan dengan model sirkular, yaitu dengan pemakaian kembali mampu memperpanjang manfaat barang dan sistem pengelolaan sampah dengan cara daur ulang dapat mengurangi penggunaan sumber daya," kata Arief.

Dengan kerja sama dengan Rekosistem, Arief berharap seluruh insan Pupuk Indonesia berkontribusi besar terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca dan perbaikan lingkungan kedepannya.

Adapun kerja sama Pupuk Indonesia dengan Rekosistem ini nantinya akan menyediakan dropbox sampah yang berada di kantor Pupuk Indonesia. Untuk melakukan setor sampah, pertama-tama para pengguna harus mengolah sampah organik ke dalam kardus. Selanjutnya, sampah tersebut langsung dikirim ke dropbox yang berada di Kantor Pupuk Indonesia.

Kemudian, para pengguna membuka aplikasi Rekosistem untuk menekan tombol setor dan pilih tempat serta jenis penyetoran sampah. Pada proses ini, nantinya para pengguna akan mendapatkan voucher 'Pupuk Indonesia' yang akan dituliskan pada kemasan. Setelah itu, para pengguna membuka pintu atas dropbox dan menyetorkan sampah dan tutup kembali setelah selesai menyetor. Tahap selanjutnya, para pengguna bisa memantau proses selanjutnya melalui aplikasi Rekosistem.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement