Sabtu 05 Mar 2022 18:27 WIB

Prancis akan Amankan Situs Nuklir Ukraina

Pengamanan akan disusun berdasarkan kriteria Badan Energi Atom Internasional.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina. Kantor Presiden Emmanuel Macron mengatakan negara itu akan segera mengusulkan langkah-langkah konkret untuk memastikan keselamatan dan keamanan lima situs nuklir utama Ukraina, Sabtu (5/3/2022).
Foto: wikipedia
Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina. Kantor Presiden Emmanuel Macron mengatakan negara itu akan segera mengusulkan langkah-langkah konkret untuk memastikan keselamatan dan keamanan lima situs nuklir utama Ukraina, Sabtu (5/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kantor Presiden Emmanuel Macron mengatakan negara itu akan segera mengusulkan langkah-langkah konkret untuk memastikan keselamatan dan keamanan lima situs nuklir utama Ukraina, Sabtu (5/3/2022). Pengamanan akan disusun berdasarkan kriteria Badan Energi Atom Internasional.

Serangan Rusia terhadap pembangkit nuklir memicu kebakaran pada Jumat (4/3/2022). Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran dunia akan bencana nuklir.

Baca Juga

Pernyataan kantor kepresidenan Prancis mengatakan Macron sangat prihatin dengan risiko keselamatan nuklir, keamanan, dan implementasi perlindungan internasional yang dihasilkan dari invasi Rusia ke Ukraina. "Rusia harus segera menghentikan tindakan militernya yang ilegal dan berbahaya," ujarnya.

Macron pun mengizinkan otoritas Ukraina mengatur penuh semua fasilitas nuklir di dalam perbatasan Ukraina yang diakui secara internasional. Dia mendesak Rusia untuk mengizinkan akses secara bebas, teratur, dan tanpa hambatan bagi personel fasilitas untuk memastikan operasi mereka yang aman dan berkelanjutan.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelumnya menyatakan keprihatinan besar dan keterkejutan atas serangan Rusia ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di tenggara Ukraina. Mereka mengatakan serangan itu bertentangan dengan hukum humaniter internasional dan mendesak Moskow untuk menahan diri dari operasi militer yang menargetkan fasilitas nuklir.

Kepala IAEA Raphael Grossi menggambarkan situasi itu masih dalam operasi normal. Meski dia menyatakan sebenarnya tidak ada yang normal tentang masalah serangan tersebut.

Utusan Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menepis kehebohan Barat atas pembangkit listrik tenaga nuklir. Dia menyebut pertemuan Dewan Keamanan sebagai upaya lain oleh otoritas Ukraina untuk menciptakan histeria buatan.

"Saat ini, pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia dan wilayah yang berdekatan dijaga oleh pasukan Rusia," kata Nebenzia.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement