Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adeummunasywah Adeummunasywah

Shaleh Berjama'ah dalam Ketaatan

Agama | Sunday, 06 Mar 2022, 05:45 WIB

Shaleh Berjamaah dalam Ketaatan

Oleh Atik Setyawati, S.Pd., Gr. (Praktisi Pendidikan)

Misi diciptakannya manusia adalah beribadah kepada Allah SWT. Semua aktivitas sehari-hari diniatkan dalam rangka menjalani ketaatan kepada-Nya. Agar tiada sia-sia melangkah dalam kehidupan tentunya kita memerlukan panduannya. Panduan itu adalah kitab suci Al-Quran yang Allah SWT turunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril.

Atas rahmat dan kasih sayang Allah SWT sebagai Al-Khaliq wal Mudabbir, Allah sebagai Sang Pencipta maupun sebagai Sang Pengatur. Coba kita bayangkan, jika kita hidup di dunia tanpa ada aturan, tentu kita bingung menjalani kehidupan ini. Sungguh, betapa Allah SWT sangat menyayangi hamba-hamban-Nya. Kita tidak dibiarkan sendiri menentukan aturan kehidupan ini. Lantas, ketika Allah SWT telah memberikan seperangkat aturan kehidupan komplit dengan contoh dari Rasulullah SAW, apakah kemudian kita membuat aturan kehidupan sendiri. Ah, repot amat ya? Formula aturan sudah lengkap, tinggal menjalaninya saja. Tentu lebih mudah, bukan? Ya, dari pada membuat aturan yang botabene berpeluang perselisihan di sana, jelas tidak sesuai fitrah. Jadi, saatnya kembali pada aturan Allah SWT itu lebih mudah. Pilihan yang pastinya membawa keselamatan bagi yang mengikuti jalan ini dengan tepat.

Sahabat, surga Allah itu luar biasa luasnya. Tentu tak arif bila kita berjalan sendiri ke sana. Lebih asyik ramai-ramai, berbondong-bondong berjalan menuju surga. Berjamaah itu lebih mudah. Kadang berjamaah saja masih sulit untuk istiqamah, apalagi bila berjalan sendiri. Fitrahnya manusia itu berjamaah karena tak satu pun yang sanggup berjalan sendiri. Yuk, ramai-ramai berjalan menuju surga.

Allah menyeru kita untuk senantiasa bertakwa pada-Nya. Berbuat baik sepanjang hidup di dunia. Tentunya, kebaikan yang dilakukan akan kembali pada pelakunya. Ketika melakukan kebaikan-kebaikan ini, tentu membutuhkan kesabaran dalam menjalaninya. Kesabaran yang harus senantiasa di pupuk. Kesabaran dalam menjalani ketaatan, tentu istikamah adalah kunci utamanya. Selain kesabaran dalam ketaatan tentu sabar dalam menahan diri dalam perkara subhat apalagi perkara haram.

Masyaallah, Allah sediakan pahala bagi mereka yang sempurna menjalani ketaatannya.

Betapa sebenarnya menjalani aturan itu akan membawa ketenangan dalam kehidupan. Jika ada aturan yang belum terlaksana, tentu, sebagai mukmin akan akan tidak tenang. Berupaya mencegahnya, mengubahnya agar aturan terlaksana dalam kehidupan real.

Berupaya agar aturan Allah SWT terterap dalam kehidupan dunia bukanlah upaya yang mudah. Ini tak mungkin sendiri saja melaksanakannya. Rasulullah SAW tidaklah sendiri melaksanakan dakwah. Rasul mengajak para sahabat bersama untuk menjalankan misi ketakwaan dalam rangka mengibadahi Allah secara nyata. Ibadah mahdah juga ibadah secara muamalah. Perkara menyalehkan diri sendiri harus bersamaan dengan menyalehkan masyarakat dan negara. Apalah artinya saleh sendiri bila hidup dalam habitat yang tidak menerapkan syariah? Shalih itu harus berjamaah agar terbentuk masyarakat yang saleh. Yang seperti apa itu? Masyarakat yang terdiri dari individu-individu, yang di sana pemikiran Islam, perasaan islam, dan aturan islam yang diterapkan. Tolak ukur perbuatan yang ada dalam masyarakat adalah halal haram. Tolak ukur perbuatan bukan berdasarkan kemauan manusia tetapi berdasarkan apa yang digariskan oleh Allah. SWT.

Ketakwaan sendiri dalam ketakwaan berjamaah tentu akan membawa keberkahan. Ketakwaan dalam ketaatan kepada Sang Khalik akan meraih pahala yang tiada taranga. Berjamaah dan ber sama-sama menuju surga-Nya.. Alangkah indahnya. Kesejahteraan akan tercipta kembali sebagaimana dulu pernah terjadi pada masa Rasulullah SAW, sahabat dan para khalifah. Sebuah keniscayaan untuk melangsungkan kehidupan islam kembali di dunia ini. Mari berkontribusi menjadikan saleh berjamaah di seluruh penjuru negeri. Jadilah negeri ini baldatun thoyyibatun warobbun ghoffur.

Allah SWT berfirman:

dalam Al-Quran Surat Az Zumar ayat 10, artinya

Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.

Wallohu a'lam bish showab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image