Senin 07 Mar 2022 18:09 WIB

Forum Sathu Turunkan Tim Pantau Kepastian Haji

Forum Sathu akan menurunkan tim negosiasi dengan Arab Saudi.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Petugas menyapu area replika kabah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (1/12). Forum Sathu Turunkan Tim Pantau Kepastian Haji
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas menyapu area replika kabah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (1/12). Forum Sathu Turunkan Tim Pantau Kepastian Haji

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umroh (Forum Sathu) akan menurunkan tim negosiasi dengan Arab Saudi. Kedatangan mereka ini untuk memastikan teknis operasional haji di masa pandemi.

"Yang tidak kalah penting tentu kami ingin segera memastikan, rencananya Forum Sathu segera melakukan perjalanan dinas pimpinan asosiasi ke Arab Saudi untuk mengetahui lebih jauh jika Saudi membuka kuota untuk internasional teknisnya," kata Juru bicara Forum Sathu Muharom Ahmad saat dihubungi Republika, Senin (7/3/2022).

Baca Juga

Muharom mengatakan waktu penyelenggaraan ibadah haji tiga bulan lagi. Semua penyelenggara haji mulai dari Kementerian Agama dan swasta melalui penyelenggara perjalanan ibadah haji khusus (PIHK) harus mempersiapkan segala sesuatunya demi kesuksesan penyelenggaraan haji 2022.

"Bagaimana pun ini mengingat sekarang sudah masuk bulan Syaban dan hanya tinggal tiga bulan lagi pelaksanaan haji perlu sosialisasi yang bagus kepada masyarakat implikasi dari pembukaan haji tahun ini," ujarnya.

 

Muharom mengatakan sangat berterima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi yang telah menghapuskan protokol kesehatan, khususnya kewajiban karantina dan PCR. Selama ini kewajiban karantina sangat memberatkan jamaah.

"Karena hal ini menunjukkan kondisi di Saudi sudah lebih kondusif untuk dimungkinkan terselenggaranya haji," katanya.

Saat ini, Forum Sathu akan memantau bagaimana pelaksanaan umroh pada Ramadan tahun ini. Karena biasanya umroh di bulan Ramadhan ini merupakan waktu yang paling banyak ditunggu oleh Muslim di seluruh dunia khususnya di 10 hari terakhir.

"Barangkali dari situ kita akan jauh lebih melihat apa situasi yang sesungguhnya mudah-mudahan evaluasi dari pelaksanaan 10 hari terakhir Ramadhan menunjukkan hal yang positif sehingga haji benar-benar bisa dilaksanakan pada tahun ini," katanya.

Penyelenggara dan jamaah harus tetap waspada dan selalu menjaga kesehatannya sebelum berangkat, setelah tiba, dan pulang dari ibadah haji. Karena 90 persen penyelenggaraan ibadah haji adalah kegiatan fisik yang memerlukan kesehatan prima.

" Calon jamaah haji harus tetap pada posisi bersiap agar jika dimungkinkan bisa berangkat dalam keadaan sehat wal afiat," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement