Selasa 08 Mar 2022 22:31 WIB

Ketua MUI: Semoga Ramadhan Tahun Ini Lebih Meriah, Tetapi Tetap Waspada

Ramadhan merupakan momentum untuk menjaga kasalehan

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, menyatakan mengajak masyarakat untuk tetap jaga prokes selama Ramadhan
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, menyatakan mengajak masyarakat untuk tetap jaga prokes selama Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafi,  mengimbau masyarakat Muslim untuk tetap menaati protokol kesehatan selama melakukan aktivitas ibadah pada Ramadhan 1443 Hijriyah. 

Dia juga mengajak mengikuti aturan pemerintah setempat untuk menanggulangi pandemi Covid-19. "Tetap berhati-hati meskipun sudah ada arah ke endemi. Tetapi nyatanya masih ada yang terkena. Karena itu, ikuti protokol kesehatan. Dan untuk yang di tempat (zona) yang hijau tentu bisa merapatkan shafnya," tutur dia kepada Republika.co.id, Selasa (8/3/2022). 

Baca Juga

Kiai Cholil juga mengimbau masyarakat Muslim berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 atau pemerintah untuk mengkaji situasi pandemi setempat. 

Hasil kajian yang kemudian diumumkan oleh Satgas tentu harus diikuti bersama demi keselamatan bersama. 

"Tentu tidak mengurangi pahalanya kalau kita laksanakan dengan sebaik-baiknya meskipun tidak semeriah tahun-tahun lalu. Tetapi kami berharap Ramadhan ketiga ini sudah bisa lebih meriah dan lebih memberikan syiar dan menambah kekhusyukan," tutur dia. 

Selain tetap menjaga protokol kesehatan, Kiai Cholil mengingatkan kepada setiap Muslim untuk meniatkan menghadapi semua yang terjadi dengan ketabahan. 

"Sehingga kita bisa buat dua pahala, pertama karena puasa dan Ramadhan itu, kedua, berkenaan dengan kesabaran kita dalam menghadapi wabah," kata dia. 

Kiai Cholil berharap masyarakat bisa mempersiapkan dirinya dengan baik dalam meningkatkan ibadah di bulan Ramadhan tahun ini. 

"Karena memang ada perbedaan jika kita memasuki Ramadhan dengan persiapan dan tanpa persiapan. Persiapan ini dibutuhkan dalam rangka lebih khusyu dan maksimal beribadah selama Ramadhan," ujar dia. 

Ramadhan, lanjut Kiai Cholil, adalah balai latihan bagi setiap Muslim. Ramadhan merupakan momentum untuk kembali menjadi manusia yang sejati sehingga pantaslah bagi umat Muslim untuk mempersiapkannya. 

"Tingkatkan ibadah kita. Seperti Abu Qatadah yang setiap pekannya khatam Alquran, tetapi saat masuk Ramadhan itu menjadi per tiga hari. Lalu saat memasuki 10 hari terakhir Ramadhan, setiap hari khatam Alquran. Jadi kita perlu mempersiapkan itu," jelasnya.    

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement