Jumat 11 Mar 2022 17:05 WIB

Putin Izinkan Sukarelawan Ikut Perang Melawan Ukraina

Ada 16.000 sukarelawan di Timur Tengah yang siap untuk berperang bersama Rusia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Tank Rusia yang hancur telihat di jalan utama di Brovary, di utara Kiev, Ukraina, Kamis (10/3/2022).
Foto: AP Photo/Felipe Dana
Tank Rusia yang hancur telihat di jalan utama di Brovary, di utara Kiev, Ukraina, Kamis (10/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (11/3/2022) mengizinkan sukarelawan untuk berperang melawan pasukan Ukraina. Putin juga menyetujui untuk menyerahkan sistem rudal Barat kepada pejuang pro Rusia di Ukraina timur.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengusulkan untuk menyerahkan sistem anti-tank buatan Amerika, seperti Javelin dan Stinger kepada para pejuang di Luhansk dan Donetsk. Shoigu mengatakan ada 16.000 sukarelawan di Timur Tengah yang siap datang untuk berperang dengan pasukan yang didukung Rusia.

Baca Juga

Sebelumnya, sebuah konvoi besar militer Rusia di luar ibukota Ukraina, Kiev sejak pekan lalu telah bubar. Maxar Technologies mengatakan, citra satelit yang diambil pada Kamis (10/3/2022) menunjukkan bahwa jalur kendaraan, tank dan artileri sepanjang 64 km telah putus dan telah dipindahkan.

Dilansir Aljazirah, Jumat, Maxar Technologies mengatakan, citra satelit menunjukkan unit-unit lapis baja bermanuver melalui kota-kota di sekitar Kiev, yang dekat dengan bandara Antonov. Bahkan beberapa kendaraan telah bergerak ke hutan.

Maxar Technologies menambahkan, gambar satelit juga menunjukkan elemen konvoi telah diposisikan ulang di dekat kota Lubyanka. Sebelumnya konvoi militer Rusia telah mencapai tepi timur laut Kiev, yaitu di wilayah pinggiran kota seperti Irpin dan Bucha.

Tentara Ukraina di Kiev menggambarkan, terjadi pertempuran sengit untuk menguasai jalan raya utama yang menuju ke ibukota, Kiev.  Walikota Kiev Vitali Klitschko, mengatakan, Kiev sekarang telah diubah menjadi benteng.

"Setiap jalan, setiap rumah sedang dibentengi. Bahkan orang-orang yang dalam hidupnya tidak pernah berniat untuk berganti pakaian, sekarang mereka berseragam dengan senapan mesin di tangan mereka," ujar Klitschko.

Para pejabat Barat mengatakan, pasukan Rusia telah membuat sedikit kemajuan di lapangan dalam beberapa hari terakhir. Para pejabat Barat mengatakan, pasukan militer Ukraina melakukan upaya perlawanan yang keras, namun dapat diantisipasi oleh Moskow. Pasukan Rusia telah menggunakan kekuatan udara dan artileri untuk menghantam kota-kota di Ukraina.

Badan pengungsi PBB memperkirakan setidaknya 2,3 juta warga Ukraina telah melarikan diri ke negara-negara tetangga. Sementara 1,9 juta orang lainnya telah mengungsi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement