Sabtu 12 Mar 2022 14:49 WIB

Kasus Covid-19 di Hong Kong Belum Capai Puncak

Covid-19 di Hong Kong melewati puncaknya meskipun jumlah kasus harian menurun

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Warga mengantre untuk tes Covid-19 di Hong Kong. Infeksi Covid-19 di kota itu belum melewati puncaknya meskipun jumlah kasus harian mengalami sedikit penurunan.
Foto: AP Photo/Vincent Yu
Warga mengantre untuk tes Covid-19 di Hong Kong. Infeksi Covid-19 di kota itu belum melewati puncaknya meskipun jumlah kasus harian mengalami sedikit penurunan.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Pemimpin Hong Kong Carrie Lam pada Sabtu (12/3/2022) mengatakan, infeksi Covid-19 di kota itu belum melewati puncaknya meskipun jumlah kasus harian mengalami sedikit penurunan. Lam menambahkan, pemerintah terus mengerahkan upaya untuk memerangi pandemi Covid-19.

"Pada saat ini, kami tidak dapat mengatakan bahwa kami telah melewati puncaknya," kata.

Baca Juga

Otoritas kesehatan Hong Kong melaporkan 29.381 infeksi baru pada Jumat (11/3/2022). Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan 31.402 kasus baru pada Kamis (10/3/2022).

Lam menambahkan, pasokan makanan segar dari daratan China telah diamankan. Dalam beberapa pekan terakhir, warga Hong Kong mengalami panic buying. Mereka memborong barang kebutuhan pokok, dan barang lainnya karena beredar rumor bahwa pemerintah akan melakukan penguncian atau lockdown. Panic buying menyebabkan supermarket kekurangan pasokan.

Secara total sejak awal 2020, Hong Kong telah mencatat hampir 650 ribu infeksi Covid-19 dengan sekitar 3.500 kematian. Menurut Our World in Data, Hong Kong mencatat kematian paling banyak per satu juta orang secara global dalam seminggu hingga 9 Maret. Sebagian besar kematian melanda warga lanjut usia yang tidak divaksinasi.

Hong Kong telah mengadopsi strategi "nol Covid-19" seperti China daratan. Strategi ini berupaya mengekang infeksi virus Corona dengan langkah-langkah mitigasi yang ketat. Strategi yang diterapkan China dan Hong Kong goyah ketika varian omicron mulai menyebar cepat.

Seorang pejabat senior China yang mengawasi urusan Hong Kong, Xia Baolong, mengatakan, situasi Covid-19 di Hong Kong masih parah. Menurut Xia, Hong Kong harus mempersiapkan diri secara mental untuk "perang jangka panjang" melawan virus Corona. Xia menambahkan, pemerintah perlu melakukan kerja anti-epidemi secara tepat, dan memperkuat koordinasi antar departemen.

Menanggapi pernyataan Xia, Lam menepis pandangan bahwa pemerintah Hong Kong tidak bekerja secara efektif untuk memerangi Covid-19. "Saya dapat meyakinkannya bahwa kami melakukan segala upaya untuk memerangi epidemi ini," ujarnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement