Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adhi Suhardi

Kecanggihan Teknologi dan Akhlak Terpuji

Guru Menulis | Monday, 14 Mar 2022, 19:35 WIB

Tidak bisa dipungkiri perkembangan teknologi begitu pesat. Terutama dalam hal teknologi informasi. Sekarang ini hanya dengan menggunakan gawai kita bisa melakukan banyak aktivitas bahkan yang bersifat produktif. Begitu juga dengan semakin luas fungsi dari sebuah gawai, sehingga menjadikan gawai sebagai salah satu kebutuhan dalam menunjang aktivitas. Dan berdampak pada jumlah pengguna gawai yang sangat banyak.

Imbas dari pesatnya teknologi informasi juga secara perlahan merubah dunia pendidikan. Seorang guru sepertinya tidak bisa lagi mengesampingkan keadaan ini. Bahkan guru harus selalu beriringan dengan teknologi. Setidaknya bisa memaksimalkan penggunaan gawai sebagai alat atau media pembelajaran.

Peserta didik juga seakan tidak bisa lepas dari gawai. Dengan mudahnya kita bisa melihat gawai berada dalam genggaman mereka baik di dalam atau di luar lingkungan sekolah. Tentu saja peraturan untuk membatasi penggunaan gawai di lingkungan sekolah biasanya ada, namun selalu saja ada cara peserta didik untuk melanggar peraturan tersebut. Yang pada akhirnya menjadikan peraturan sebagai formalitas saja, dan tentu itu kurang baik.

Sekali lagi baik guru maupun peserta didik tidak dapat mengesampingkan keberadaan alat teknologi tersebut. Oleh karena itu disini harus ada jalan tengah dengan memanfaatkan gawai sebagai daya tarik siswa dalam proses membuka wawasan ilmu pengetahuan. Sehingga, dengan pendampingan seorang guru, proses pembelajaran diharapkan dapat mempermudah pemahaman siswa akan suatu materi dan juga menyenangkan tentunya.

Untuk itu, guru sebelumnya harus membuka diri untuk mau meningkatkan kemampuan dalam hal penggunaan teknologi. Aplikasi office merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki. Dengan office guru dapat membuat modul sebagai materi yang bisa digunakan dalam pembelajaran. Selain itu juga bisa membuat media pembelajaran berupa presentasi sehingga pembelajaran menjadi lebih bervariatif dan menyenangkan. Tentu saja dengan kreatifitas guru sangat memungkinkan penerapan office bisa lebih jauh lagi.

Selain buku dan modul, sekarang ini sangat mudah dalam mencari sumber-sumber belajar. Teknologi internet seakan membuka luas sumber-sumber belajar yang sebelumnya tersembunyi. Baik guru dan siswa dapat menggali sumber-sumber belajar hanya dengan “browsing” melalui gawai. Memahami dunia internet juga harus menjadi salah satu kemampuan seorang guru. Guru harus pintar sehingga bisa memberikan batasan-batasan di dunia internet kepada siswanya. Sehingga siswa dapat memahami mana informasi yang bisa dipercaya.

Aplikasi pengelola video juga akan sangat bermanfaat ketika diterapkan penggunaannya sebagai media pembelajaran. Dengan menonton video, siswa dapat lebih mudah menerima pemahaman yang terkadang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Disamping itu juga dengan video guru bisa menjelaskan suatu proses yang sebenarnya membutuhkan waktu yang lama, menjadi tontonan yang bisa disesuaikan dengan waktu yang diperlukan ketika jam belajar mengajar.

Dengan modal kemampuan dalam teknologi tersebut, guru kiranya dapat memaksimalkan dalam menjembatani ilmu pengetahuan agar bisa mudah dipahami oleh siswa. Sehingga dalam beberapa tahun kedepan, siswa dapat menerapkan ilmu pengetahuannya di masyarakat. Dalam hal “menjembataninya” membutuhkan tiang yang dapat menjaga jembatan agar tetap kokoh. Tiang tersebut adalah akhlak yang terpuji.

Dengan sangat terbukanya informasi sekarang ini, berbagai jenis informasi dengan sangat mudah diperoleh. Baik itu informasi yang bermanfaat, juga informasi yang buruk yang dapat merubah siswa menjadi yang tidak diharapkan. Sama halnya seperti pisau, gawai juga bisa membawa ke arah kebaikan ataupun ke arah keburukan. Ketika digunakan dalam hal kebaikan maka akibat yang diperoleh akan baik juga, dan sebaliknya.Oleh karena itu dibutuhkan akhlak yang terpuji sebagaimana tiang penahan jembatan.

Pada dasarnya semua materi yang disampaikan guru sudah ada di mesin pencari internet. Bahkan bisa lebih luas lagi materinya. Semua jawaban dari soal-soal yang diberikan guru pun sudah tersedia. Akan tetapi pembelajaran akhlak yang terpuji tidak bisa secara langsung diperoleh. Peran guru disini menjadi sangat penting dalam memberikan pembelajaran tersebut.

Memang tidak mudah dalam memberi pelajaran tentang akhlak terpuji, tidak cukup hanya dengan memberikan teori saja. Akan tetapi dibutuhkan kegiatan atau tindakan yang dilakukan secara terus-menerus sehingga dapat menciptakan suatu kebiasaan-kebiasaan baru. Dan itu dilakukan bukan hanya oleh seorang guru namun dilakukan oleh seluruh orang dalam lingkungan sekolah.

Memberikan contoh kepada siswa juga merupakan salah satu cara dalam penerapan akhlak terpuji. Siswa melihat kepada guru sebagai panutan baik dalam pembelajaran di kelas juga dalam perilaku keseharian terutama di lingkungan sekolah. Bagaimana cara guru berbicara, bagaimana cara guru mengatasi masalah, bagaimana cara guru menasehati, bagaimana guru mengapresiasi siswa dan tindakan guru lainnya akan menjadi perhatian siswa yang bisa dijadikan contoh oleh siswa. Ketika tindakan guru tersebut sejalan dengan akhlak terpuji, maka akan menjadi pembelajaran yang baik untuk siswa.

Sehingga dengan akhlak terpuji, harapannya siswa dapat secara sadar memanfaatkan teknologi dalam hal kebaikan. Siswa akan merasa malu ketika menggunakan gawai untuk hal yang tidak baik. Selain itu juga sadar akan etika menggunakan gawai, tahu kapan menggunakan gawai dan juga tahu kapan tidak menggunakan gawai.

Dengan mengkombinasikan kemampuan teknologi dan juga budi pekerti atau akhlak terpuji, diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang berilmu pengetahuan dan berakhlak terpuji di masa mendatang. Sehingga dapat membawa Indonesia menjadi negara yang maju dan disegani di dunia dengan identitas perilaku masyarakat yang berakhlak terpuji.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image