Senin 14 Mar 2022 23:23 WIB

Jamaah Umroh Kembali Diterbangkan dari Juanda

Serangkaian persiapan penerbangan umrah telah dilaksanakan melalui koordinasi lintas.

Petugas memeriksa kelengkapan calon jamaah umrah saat memasuki Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (14/3/2022). Sebanyak 366 orang melaksanakan ibadah umrah dan menjadi pertama kali di Jawa Timur setelah beberapa tahun terakhir Indonesia tidak mengirimkan jemaah akibat pandemi COVID-19.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Petugas memeriksa kelengkapan calon jamaah umrah saat memasuki Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (14/3/2022). Sebanyak 366 orang melaksanakan ibadah umrah dan menjadi pertama kali di Jawa Timur setelah beberapa tahun terakhir Indonesia tidak mengirimkan jemaah akibat pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO -- Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jatim, kembali memberangkatkan jamaah umrah setelah sebelumnya berhenti cukup lama akibat pandemi COVID-19.

General Manager Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya Sisyani Jaffar mengatakan jamaah umrah tersebut menggunakan penerbangan langsung (direct flight) Surabaya (SUB) - Madinah (MED) yang lepas landas dari Bandar Udara Internasional Juanda pada pukul 11.47 WIB. "Jamaah umrah menggunakan armada pesawat Airbus A330 seri 300 dengan nomor penerbangan JT1100, maskapai Lion Air mengangkut sejumlah 366 penumpang jamaah umrah yang secara simbolis dilepas keberangkatannya oleh wakil Gubernur Jawa Timur," ujarnya, Senin (14/3/2022).

Baca Juga

Ia menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik penerbangan umrah dari Bandara Juanda. "Kami sangat bahagia karena dapat menjadi bagian dari peristiwa bersejarah, yakni penerbangan langsung umrah dari Bandara Juanda setelah sempat dihentikan karena pandemi COVID-19," katanya.

Ia mengatakan serangkaian persiapan penerbangan umrah telah dilaksanakan melalui koordinasi lintas instansi. "Untuk kesiapan fasilitas di bandara, pihaknya telah menyiapkan ruang tunggu keberangkatan penerbangan domestik sebagai holding area yang mampu menampung 300 penumpang," ujarnya.

Menurut Sisyani, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan dan mengatur arus penumpang agar lebih mengalir. "Kondisi saat ini, seluruh penerbangan domestik beroperasi di Terminal 1, sehingga ruang tunggu keberangkatan domestik Terminal 2 dapat digunakan sebagai holding area penerbangan umroh," ujarnya.

Sisyani menjelaskan bahwa untuk penerbangan umrah, dokumen kesehatan yang harus disiapkan calon jamaah adalah sertifikat vaksin international certificate vacvination (ICV) meningitis dan vaksin COVID-19. Menurut dia, dokumen tersebut akan diperiksa di area validasi oleh kantor kesehatan pelabuhan (KKP) dengan pengaturan per kelompok 40 orang per agen perjalanan.

"Untuk itu kami telah mengimbau kepada Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh atau agen perjalanan untuk memastikan agar para jamaah telah memenuhi persyaratan sesuai regulasi terkait pelaku perjalanan luar negeri termasuk memastikan tiap jamaah telah memiliki aplikasi peduli lindungi guna kenyamanan dan ketertiban bersama," ujar Sisyani.

Dia menyampaikan bahwa setelah penerbangan umroh yang dilayani Lion Air, pihaknya akan kembali melayani penerbangan pada keesokan harinya, Selasa (15/3) yang akan dioperasikan oleh maskapai Garuda Indonesia rute langsung Surabaya (SUB) - Madinah (MED).

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement