Rabu 16 Mar 2022 21:10 WIB

Minyak Goreng Kemasan di Minimarket Kota Bogor Nihil

Stok minyak goreng kemasan sudah kosong selama enam hari.

Rep: shabrina zakaria/ Red: Hiru Muhammad
Tak hanya di pasar tradisional, minyak goreng kemasan di minimarket Kota Bogor juga tidak terlihat. Berdasarkan penuturan beberapa karyawan minimarket, stok minyak goreng kemasan di minimarket tidak datang secara rutin.
Foto: istimewa
Tak hanya di pasar tradisional, minyak goreng kemasan di minimarket Kota Bogor juga tidak terlihat. Berdasarkan penuturan beberapa karyawan minimarket, stok minyak goreng kemasan di minimarket tidak datang secara rutin.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tak hanya di pasar tradisional, minyak goreng kemasan di minimarket Kota Bogor juga tidak terlihat. Berdasarkan penuturan beberapa karyawan minimarket, stok minyak goreng kemasan di minimarket tidak datang secara rutin.

Karyawan sebuah minimarket Jalan Achmad Adnawijaya, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor bernama Vina, menuturkan stok minyak goreng kemasan sudah kosong selama enam hari. Serta hanya merek-merek tertentu.“Belum ada kabar datang lagi kapan. Nggak tentu soalnya. Terakhir antara lima sampai enam hari lalu,” kata Vina kepada Republika, Rabu (16/3/2022).

Baca Juga

Berdasarkan pantauannya selama beberapa hari terakhir, harga minyak goreng kemasan dibanderol seharga Rp 28 ribu per 2 liter. Namun Vina mendapat kabar jika harga minyak goreng akan meningkat jadi Rp 47 ribu per 2 liter.

Ia sendiri belum mengetahui kapan minyak goreng harga baru akan datang. Sejauh ini, setiap agen mengirimkan minyak goreng kemasan ke tokonya hanya sebanyak maksimal lima karton.“Setiap karton isinya enam kemasan, jadi cuma 30 bungkus minyak kemasan 2 liter. Itu juga cepat habis, dalam sejam langsung habis walaupun pembelian masih dibatasi per orang,” tuturnya.

Karyawan sebuah minimarket di Jalan Achmad Adnawijaya, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor bernama Nadya, mengaku telah mendengar kabar mengenai naiknya harga minyak goreng kemasan.“Tapi kabarnya naik harganya jadi Rp 47 ribu untuk 2 liter, sama Rp 23.900 per liter,”katanya.

Pantauan Republika, minyak goreng kemasan di dua minimarket tersebut tampak kosong. Hanya tersisa beberapa botol minyak goreng kemasan premium seharga Rp 30 ribu per liter. Nasya mengaku belum mengetahui kapan stok minyak goreng kemasan selanjutnya datang. Sebab, jadwal stok barang datang biasanya dua hari sekali, namun tidak disertai dengan kedatangan stok minyak.“Nah terus yang masuk bukan merk Bimoli Sania, tapi Harum Mas gitu-gitu. Nggak kenal merknya. Malah merek terkenal jarang dateng. Udah lama,” imbuh Nadya.

Salah seorang ibu rumah tangga di wilayah Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Sundari (43 tahun) kesulitan mencari minyak goreng kemasan di minimarket. Terakhir ia menemukan minyak goreng kemasan di supermarket saat ini telah mencapai harga Rp 47 ribu per 2 liter.

Menurutnya, lebih baik harga minyak goreng kembali menjadi seharga Rp 18 ribu per liter meski sulit mencarinya. Dibandingkan dengan harga tinggi. “Saya mah beli aja karena butuh, yang penting ada dan nggak mahal. Saya soalnya nggak mau beralih ke minyak goreng curah. Mending beli yang waktu harga subsidi aja,” katanya.

Baca juga : Minyak GorengTembus di Atas Rp 45 Ribu per 2 Liter, Warga Menjerit!

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement