Rabu 16 Mar 2022 21:57 WIB

Ridwan Kamil: Perang Rusia dan Ukraina Momentum Kembangkan Riset EBT

Indonesia memiliki potensi Energi terbarukan yang cukup lengkap

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Kondisi politik dunia yang memanas di Eropa, sangat berpengaruh terhadap situasi global. Salah satunya,  sektor energi.
Foto: istimewa
Kondisi politik dunia yang memanas di Eropa, sangat berpengaruh terhadap situasi global. Salah satunya, sektor energi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kondisi politik dunia yang memanas di Eropa, sangat berpengaruh terhadap situasi global. Salah satunya,  sektor energi. 

Salah satu yang cukup terasa akibat dari invasi Rusia atas Ukraina adalah terjadinya lonjakan harga minyak mentah dunia yang cukup tinggi. Hal tersebut, tentu saja turut berpengaruh kepada harga minyak Indonesia (ICP).

Baca Juga

Harga rata-rata ICP per Bulan Februari 2022 sudah dipatok 95,72 dolar Amerika per barel. Kenaikan ini cukup signifikan jika dibandingkan harga setahun sebelumnya yang berada di sekitar  60,36 dolar Amerika perbarel. 

Kondisi ini tentu saja akan menjadi berkah bagi penerimaan negara dari sektor migas termasuk juga pada penerimaan DBH Migas kepada daerah. 

Menurut Ketua Umum ADPMET Ridwan Kamil, kenaikan harga minyak ini diharapkan menjadi momentum bagi daerah penghasil migas untuk memanfaatkan windfall profit dari DBH Migas untuk pengembangan Energi Baru dan Terbarukan di Daerah. 

Ridwan Kamil mengatakan, Indonesia memiliki potensi Energi terbarukan yang cukup lengkap dan sangat berpotensi untuk dikembangkan dan dimafaatkan. 

Namun, kata dia, saat ini komitmen serius dari pemerintah daerah untuk mengembangkan energi terbarukan masih sangat kecil. 

Oleh karena itu, Ridwan Kamil menghimbau dan mendorong agar daerah-daerah penghasil migas mempersiapkan pilot-pilot project pengembangan energi terbarukan untuk kemandirian energi di daerah kedepannya. “Saya menghimbau, mari daerah-daerah sambil mengurusi migas yang di depan mata, kita mulai pelan-pelan mempersiapkan proyek-proyek energi terbarukan,” katanya.

Karenanya,  sebagai Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET), Emil bersedia membantu daerah-daerah anggota ADPMET yang telah siap mengembangkan energi terbarukan di daerahnya untuk mendapatkan investor dalam pengembangan energi terbarukan. “ADPMET siap menjadi fasilitator untuk daerah-daerah dalam mengembangkan pembangkit listrik renewable khususnya di desa-desa. Kepada anggota ADPMET silahkan menyampaikan proposal kepada ADPMET sesuai dengan potensi yang ada di daerah masing-masing," katanya. 

Menurutnya, tak perlu program yang muluk-muluk tetapi buat lah skema program yang masuk akal dan applicable di daerah, kecil tapi bisa dijalankan dan memberi manfaat untuk masyarakat. "Saya Sebagai Ketua ADPMET bersedia membantu mencarikan investor (untuk pengembangan potensi ET) asalkan daerah sudah siap dengan data-datanya, tetapi no data no action,” katanya.

Namun, kata dia, karena kenaikan harga ini akibat isu geopolitik global yang disebabkan oleh invasi Rusia dan Ukraina, ADPMET berharap agar invasi ini dapat segera berakhir. "Semoga Rusia dan Ukraina bisa Kembali ke Meja perundingan dan perang antar negara ini bisa selesai secepatnya. Aamiin,” katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement