Rabu 16 Mar 2022 23:22 WIB

Buru Ular yang Tewaskan Petani, Damkar Temukan Anak King Kobra

Luasnya wilayah sebaran habitat ular berupa persawahan terbuka menjadi hambatan dalam pencarian ular.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Partner
.
.

Upaya pencarian<a href= ular di Desa Sukamulya. (Dok UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan)" />
Upaya pencarian ular di Desa Sukamulya. (Dok UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan)

KUNINGAN – Tarkim (53), seorang warga yang tinggal di Desa Sukamulya, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, dilaporkan meninggal dunia akibat gigitan ular, Senin (14/3/2022). Saat itu, korban sedang berada di sawah desa setempat.

Mengetahui adanya kejadian itu, UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan pun melakukan mitigasi dan pencarian ular tersebut. Hal itu juga dilakukan menyusul adanya laporan dari kepala desa setempat.

Petugas dari UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan meluncur ke lokasi kejadian pada Rabu (16/3/2022). Upaya mitigasi dan pencairan itu dilakukan di areal persawahan, dengan sebaran persawahan seluas kurang lebih 20 hektare.

Setelah dilakukan mitigasi pencarian, selanjutnya dilakukan mapping wilayah sebaran. Bersama warga dan aparat desa setempat, dilakukan pencarian ular dengan penggalian lubang atau sarangnya selama lima jam.

‘’Hasilnya, kami hanya menemukan anak ular jenis King Kobra sebayak empat ekor, dengan panjang sekitar 15 cm, sudah memiliki racun dan berbahaya. Tapi untuk induknya, tidak ditemukan,’’ kata Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan, Mh Khadafi Mufti, Rabu (16/3/2022).

Ular King Kobra (Ophiophagus hannah) merupakan salah satu ular yang paling berbisa di dunia. King Kobra dapat “berdiri” dengan mengangkat hingga sepertiga tubuhnya dari tanah untuk bergerak maju saat menyerang lawannya.

Tak hanya dinobatkan sebagai salah satu ular paling berbisa, King Kobra dengan panjangnya yang bisa mencapai lima meter, juga merupakan ular berbisa yang terpanjang.

Upaya pencarian ular di Desa Sukamulya. (Dok UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan)
Upaya pencarian ular di Desa Sukamulya. (Dok UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan)

Khadafi mengakui, apabila dibiarkan/tidak dievakuasi, maka ular tersebut dikhawatirkan mengganggu warga sekitar. Dia pun mengimbau warga jika melihat/menemukan ular itu di area pesawahan, maka lakukan pengusiran dengan menggunakan alat pengaman, seperti kayu, sarung tangan, sepatu dan lainnya.

‘’Apabila warga berpapasan dengan ular, jangan melakukan gerakan spontanitas karena ular akan bereaksi lebih/menyerang. Lakukan gerakan perlahan sampai ular dimaksud menjauh. Dan apabila terpaksa, bisa dibinasakan saja, dan atau dapat melapor ke UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan di nomor (0232) 871113,’’ tukas Khadafi.

Khadafi menuturkan, hambatan dalam upaya pencarian ular tersebut adalah luasnya wilayah sebaran habitat ular berupa persawahan terbuka yang mencapai sekitar 20 hektare. Adapun fokus pencarian hanya di seputaran lokasi tempat korban ditemukan meninggal.

Untuk mencegah terulangnya peristiwa tersebut, Khadafi pun menyarankan kepada aparat desa dan warga setempat, apabila akan melakukan aktifitas bertani, sebaiknya memakai sepatu jenis boot. Hal itu untuk melindungi dari gigitan/serangan binatang melata seperti ular, lipan, kalajengking dan lainnya. N lilis sri handayani

sumber : https://matapantura.republika.co.id/posts/78639/buru-ular-yang-tewaskan-petani-damkar-temukan-anak-king-kobra
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement