Kamis 17 Mar 2022 10:23 WIB

Muhammadiyah Dukung Polri Usut Kelangkaan dan Naiknya Harga Minyak Goreng

Muhammadiyah mengkritisi kelangkaan minyak goreng yang menyulitkan masyarakat.

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
Wakil Ketua Umum MUI - Anwar Abbas
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wakil Ketua Umum MUI - Anwar Abbas

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA — Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengkritisi kelangkaan minyak goreng yang menyulitkan masyarakat. Anwar juga mendukung kepolisian untuk mengusut masalah pendistribusian minyak goreng ini.

Anwar menyindir bagaimana sikap pemerintah yang langsung turun tangan membantu para pengusaha sawit ketika mengalami masalah di pasar luar negeri. Pemerintah membantu mereka sehingga ekspor mereka ke luar negeri bisa berjalan dengan lancar. 

 

“Tapi mengapa ketika masyarakat mengalami kesulitan untuk membeli minyak goreng di dalam negeri, kenapa mereka (pengusaha) tidak mau membantu pemerintah menjaga harga dan ketersediaan barang di pasar-pasar di seantero negeri,” tanya Buya Anwar dalam siaran persnya, Rabu (16/3).

 

“Mereka justru sibuk menangguk keuntungan,” tambahnya. 

 

Makan tak heran ujarnya, Kapolri terpaksa turun tangan dan berbicara keras kepada para pengusaha itu. Serta meminta para Kapolda untuk melakukan pengawasan ketat di pelabuhan, jalur-jalur perbatasan, hingga jalur darat untuk mencegah adanya pelanggaran dari produsen yang mencoba bermain-main untuk melakukan ekspor CPO dan turunannya secara diam-diam.

 

“Kegeraman beliau ini tentu dapat kita maklumi karena akibat dari perbuatan dari para pengusaha tersebut kehidupan rakyat menjadi susah dan secara politis telah merusak dan mencoreng nama baik pemerintah,” jelasnya.

 

Padahal, jika mereka mau mengikuti  ketentuan yang ada berupa kewajiban yang sudah ditetapkan oleh pemerintah yang harus mereka patuhi dan melaksanakan domestic market obligation atau DMO tentu persoalan kelangkaan dan masalah harga yang telah mencekik leher masyarakat lapis bawah ini tidak akan terjadi.

 

“Untuk itu semua kita mendukung sikap dan tindakan yang dilakukan oleh kapolri yang akan  menindak tegas para pengusaha yang melanggar ketentuan itu,” kata dia.

 

Kendati demikian, nasib rakyat kecil tampaknya belum juga akan tertolong. Pasalnya Menteri Perdagangan akan menghapus ketentuan tentang HET atau harga eceran tertinggi, sehingga harga akan dibuat untuk menyesuaikan diri dengan harga perekonomian. 

 

Jika itu terjadi ungkapnya, hanya tinggal menunggu saja bahwa harga minyak goreng akan melonjak tinggi. Karena jumlah suply tidak sebanding dengan permintaan, sehingga harga minyak goreng menjadi naik tajam dan hal tersebut tentu jelas-jelas akan sangat memukul kehidupan rakyat kecil.

 

“Saat seperti ini masalah nasionalisme dari para pengusaha nasional kita benar-benar  diuji. Apakah mereka akan menjadi economic animal atau akan menjadi pengusaha yang pancasilais ? Kita lihat dan tunggu saja. Jangan-jangan merekalah sebenarnya yang telah menjadi the real terrorist di negeri ini. Tapi kita berharap mudah-mudahan tidak demikian halnya. Semoga,” ujar Anwar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement