Kamis 17 Mar 2022 17:49 WIB

BWI Sambut Baik Rencana Pemetaan Masjid Potensial

BWI menyambut baik gagasan ini mengingat sebaran masjid yang begitu luas.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
ILUSTRASI SUNSET, MENARA MASJID, ILALANG, SILUET
Foto: Republika/Yogi Ardhi
ILUSTRASI SUNSET, MENARA MASJID, ILALANG, SILUET

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Badan Wakaf Indonesia (BWI) menyambut baik rencana Kementerian Agama (Kemenag) untuk memetakan masjid-masjid yang berpotensi bisa memberdayakan ekonomi umat. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Badan Pelaksana BWI, Imam Teguh Saptono.

"BWI menyambut baik gagasan ini mengingat sebaran masjid yang begitu luas dan menjangkau pelosok negeri, sehingga memegang peran strategis dlm fungsi sosial dan pembinaan umat," kata Imam pada Kamis (17/3/2022).

Baca Juga

Imam mengatakan, sebagian besar masjid juga berdiri di atas tanah yang bestatus wakaf, dan kemungkinan berada di daerah strategis. Untuk itu pemanfaatan lebih lanjut atas tanah tersebut berpotensi untuk dikembangkan sebagai aset-aset produktif tanpa kehilangan status wakafnya dan mengurangi fungsinya sebagai sarana ibadah. 

"Contoh di negara lain seperti singapura misalnya, ada masjid yang berdiri di atas tanah wakaf, karena letaknya yang strategis maka di atas tanah tersebut dibangunlah office tower dan apartemen sewa, untuk kemudian masjidnya dibangun kembali, menyatu dengan desain bangunan lainnya. Dampaknya masjid mendapatkan income reguler yang signifikan dari aset produktif dimaksud, sehingga mampu membiayai kegiatan-kegiatannya secara mandiri," ucap Imam.

Imam melanjutkan, sementara model-model lainnya juga bisa dibangun, di antaranya pusat-pusat pengembangan UMKM berbasis masjid. Untuk itu pola pengembangan pembiayaan kelompok bisa diterapkan, seiring dengan keteraturan waktu mereka berkumpul pada saat ibadah untuk melakukan pendampingan-pendampingan teknis. 

"Adapun kombinasi sumberdana antara Ziswaf (Zakat infak sedekah) dan CSR (Corporate social responsibility) akan semakin mengokohkan lagi dan akan dapat dihasilkan beragam jenis pembiayaan disesuikan dengan sumber pendanaannya," kata Imam.

Sebelumnya Kemenag berencana akan melakukan pemetaan potensi masjid. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama (Kemenag) Adib mengatakan pemetaan potensi masjid ini bertujuan memperkuat peran masjid.

"Kita akan melakukan pemetaan masjid salah satunya terkait potensi pemberdayaan ekonomi umat. Jadi kita ingin memetakan masjid-masjid yang berpotensi bisa memberdayakan ekonomi umat. Kita nantinya akan menggandeng Baznas, BWI, hingga CSR perusahaan BUMN," kata Adib.

Adib menjelaskan pemetaan potensi masjid dilakukan sebagai upaya memperkuat ekonomi keumatan melalui peran masjid. Apalagi, menteri agama mencanangkan masjid menjadi pusat peradaban Islam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement