Kamis 17 Mar 2022 20:08 WIB

Menlu Cina Undang Menlu RI Hadiri Pertemuan Soal Afghanistan

Indonesia memiliki peran penting dalam upaya memulihkan Afghanistan.

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi.
Foto: AP/Tiziana Fabi/AFP POOL
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro dukungan Strategis Pimpinan (BDSP) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Achmad Rizal Purnama mengatakan, bahwa Menlu China Wang Yi telah mengundang Menlu RI untuk menghadiri pertemuan 1st Dialogue of Afghanistan and its Neighbouring Countries di Tunxi, tentang Afghanistan pada 31 Maret 2022 mendatang. Sebelum pertemuan tersebut, Wang Yi juga meminta Retno untuk mengadakan pertemuan bilateral antara China dan Indonesia terlebih dahulu.

"Menlu Wang Yi menyampaikan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara non-neighboring countries yang diundang dalam pertemuan tersebut sebab Indonesia selama ini memiliki perhatian dan kontribusi besar dalam upaya mengembalikan Afghanistan dan memastikan Afghanistan menjadi negara yang stabil, sejahtera, dan makmur," ujar Achmad Rizal dalam pengarahan pers pekanan, Kamis (17/3/2022).

Baca Juga

Rizal menjelaskan beberapa negara yang sudah dipastikan hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya Pakistan, Turkmenistan, Uzbekistan, Wakil dari Afghanistan. Indonesia akan hadir jika tidak berhalangan.

"Menlu Wang Yi secara khusus menyampaikan undangan dalam kaitan mengundang working visit, akan dilakukan pertemuan bilateral dengan kedua Menlu," katanya.

Undangan Wang Yi tersebut disampaikan dalam pembicaraan melalui telepon antara kedua Menlu. Retno dalam akun Twitter terverifikasi-nya juga mengkonfirmasi undangan yang disampaikan langsung oleh Menlu Wang Yi. "Menlu Wang Yi menyampaikan undangan kepada saya untuk melakukan kunjungan bilateral ke China sehubungan dengan 1st Dialogue of Afghanistan and its Neighbouring Countries,  Tunxi, Maret 2022," kata Retno di Twitter.

 

Dalam pembicaraannya melalui telepon, kedua Menlu juga mendiskusikan perihal krisis di Ukraina. Dalam pernyataannya, menurut Rizal, Retno menyampaikan prinsip-prinsip Indonesia terkait konflik di antara dua wilayah.

"Seperti kepada Menlu negara-negara lain, Menlu Retno menegaskan dihormatinya hukum internasional dan piagam PBB, khususnya pada prinsip menghormati integritas wilayah dan kedaulatan negara lain dan perang harus diakhiri sekarang juga," kata Rizal mengutip Menlu Retno.

"De-eskalasi harus diupayakan dan negosiasi damai harus diintensifkan, dan koridor kemanusiaan dan jalur aman harus dihormati dan dilaksanakan sepenuhnya," ujarnya menambahkan.

Selain itu, dalam pembahsannya melalui telepon Menlu Retno meminta China untuk kemungkinan difasilitasinya pelajar-pelajar Indonesia untuk kembali menuntut ilmu di China. Sebab hingga saat ini masih belum bisa kembali ke Cina karena dampak dari pandemi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement