Jumat 18 Mar 2022 15:50 WIB

Biden Lakukan Pembicaraan dengan Xi Jinping

Pembicaraan Biden dan Xi bertujuan untuk menjaga jalur komunikasi antarnegara.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
 Presiden Joe Biden. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping pukul 09.00 waktu setempat  pada Jumat (18/3).
Foto: AP/Patrick Semansky
Presiden Joe Biden. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping pukul 09.00 waktu setempat pada Jumat (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping pukul 09.00 waktu setempat  pada Jumat (18/3/2022). Gedung Putih mengatakan pembicaraan kedua kepala negara ini untuk menjaga jalur komunikasi antara Washington dan Beijing.

"Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga jalur komunikasi terbuka antara Amerika Serikat dan (Republik Rakyat China),” kata pernyataan Gedung Putih.

Baca Juga

Menurut Gedung Putih, bahasan lain yang akan muncul dalam pembicaraan Biden dan Xi termasuk tentang kondisi perang di Ukraina. Masalah itu tidak dipungkiri menjadi topik yang membawa perhatian dunia, termasuk kedua negara.

"Kedua pemimpin akan membahas pengelolaan persaingan antara kedua negara serta perang Rusia melawan Ukraina dan masalah lain yang menjadi perhatian bersama," ujar Gedung Putih.

AS telah mengumumkan paket 800 juta dolar dalam bantuan militer baru ke Kiev pada pekan ini. Tindakan ini, menurut Menteri Luar Negeri Antony Blinken, mempertimbangkan kekhawatiran Beijing untuk membantu Moskow secara langsung dengan peralatan militer untuk digunakan di Kiev.

China telah menolak untuk mengutuk tindakan Rusia di Ukraina atau menyebutnya sebagai invasi. Meski, Beijing mengakui kedaulatan Kiev tetapi Moskow memiliki masalah keamanan yang sah yang harus ditangani.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri China bertemu dengan duta besar Rusia untuk China pada pekan ini. Menurut Kementerian Luar Negeri China pada Jumat, Keduanya bertukar pandangan tentang kontra-terorisme dan kerja sama keamanan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement