Jumat 18 Mar 2022 20:10 WIB

Mengapa Suami Istri Dilarang Saling Berburuk Sangka?

Berburuk sangka suami istri bisa berakibat fatal terhadap rumah tangga

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi suami istri. Berburuk sangka suami istri bisa berakibat fatal terhadap rumah tangga
Foto: antarafoto
Ilustrasi suami istri. Berburuk sangka suami istri bisa berakibat fatal terhadap rumah tangga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Salah satu penyebab terjadinya pertengkaran di dalam rumah tangga adalah karena kerap berprasangka buruk terhadap pasangan. 

Bahkan banyak hubungan pernikahan berakhir dengan perceraian karena hal tersebut. Lalu bagaimana agar hubungan suami terhindar dari prasangka buruk?  

Baca Juga

Al Habib Hasan bin Ismail Al Muhdhor mengatakan bahwa bila ingin hidup bahagia dengan pasangan, maka langkah awalnya adalah harus mempunyai prasangka baik. 

Bila suami istri membangun pondasi keluarga dengan berprasangka baik, artinya suami berprasangka baik pada istrinya begitu juga sebaliknya istri berprasangka baik pada suaminya, maka kebaikan suami atau istri akan terlihat besar dan kejelekan atau kesalahan suami atau istri akan terlihat kecil karena atas dasar prasangka baik.

Sebaliknya bila rumah tangga dibangun dengan prasangka buruk maka kebaikan suami atau istri akan terlihat kecil, dan kejelekan suami atau istri menjadi terlihat besar.

"Sekian waktu (suami istri) tidak bertemu, mestinya perjumpaan itu menjadi perjumpaan yang membuat kebahagiaan. Tapi kalau dengan kacamata su'udzan pertama jumpa akan langsung bertengkar," kata Habib Hasan dalam kajianya pada sesi tanya jawab yang disiarkan melalui Al Wafa Tarim Official Channel You Tube TV Alwafa Tarim yang diasuh langsung Al Habib Hasan bin Ismail Al Muhdhor beberapa waktu lalu.

Karena itu Habib Hasan berpesan agar jangan sampai cinta (mahabbah) dan prasangka baik sebagai fondasi keluarga berkurang. Maka hindari hal-hal yang berpotensi memunculkan prasangka buruk terhadap pasangan. Lebih lanjut Habib Hasan mengingatkan bahwa dosa besar bagi orang-orang yang berupaya merusak hubungan keluarga orang lain.  

"Termasuk dosa besar orang yang berusaha merusak hubungan suami istri. Berapa banyak keluarga yang harmonis, tenang, damai, indah walaupun tidak ada yang sempurna. Masuk orang ketiga, dari pihak keluarga, teman, tetangga yang berusaha merusak hubungan ini sehingga hubungan yang indah dan harmonis menjadi kacau dan rusak," katanya.      

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement