Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zahra Rahmatullaily

Potensi Besar Halal Tourism di Indonesia

Eduaksi | Thursday, 17 Mar 2022, 12:22 WIB

Industri halal menjadi sektor pertumbuhan baru yang berpotensi besar dalam perekonomian global. Kontribusi industri halal terhadap perekonomi nasional meningkat dilihat dari meningkatnya pangsa pasar sektor halal terhadap PDB pada 2016 sebesar 24,3% menjadi 24,86% di tahun 2020. Hasil studi oleh Center of Reform on Economics Indonesia (CORE) mengatakan bahwa industri halal mengalami peningkatan pada jumlah konsumen dan daya belanja masyarakat. Berdasarkan data Global Islamic Economy Report 2020/2021 menunjukkan bahwa pengeluaran konsumen muslim untuk makanan dan minuman halal, farmasi dan kosmetik halal, serta pariwisata ramah muslim dan gaya hidup halal pada tahun 2019 mencapai nilai US$2,02 triliun.

Seiring perkembangan teknologi, pariwisata halal telah menjadi trend dan berkembang sangat cepat di berbagai penjuru dunia. Halal tourism menjadi salah satu industri dengan pertumbuhan yang paling progresif hingga mampu menjadi kontributor untuk pendapatan nasional sebuah negara. Sektor pariwisata ramah muslim menjadikan Indonesia menduduki posisi ke-6 dunia dengan nilai US$11,2 miliar. Adapun contoh dari halal tourism, antara lain penyediaan makanan dan minuman halal, penyediaan tempat ibadah, dilarangnya minuman beralkohol, adanya fasilitas umum terpisah antara pria dan wanita, dan lain-lain.

Bermodalkan besarnya jumlah penduduk muslim di Indonesia ditambah keadaan geostrategis Indonesia yang mana terdapat sekitar 13.677 pulau dengan luas wilayah 1.906.240 km2 terbentang dari sabang sampai merauke. Sehingga, Indonesia memiliki nilai lebih untuk dijadikan sebagai negara tujuan wisata. Potensi ini dapat dimanfatkan dan menjadi kekuatan bagi Indonesia untuk terus berusaha mengembangkan pariwisata halal.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan Indonesia sebagai kiblat wisata halal dunia, maka kerjasama antara ilmuwan sebagai pemeta masalah dan membuat strategi pengembangan yang konkret dengan pemerintah dalam mengembangkan dan mempromosikan destinasi wisata halal di Indonesia. Antara lain melakukan pembenahan infrastruktur, promosi, penyiapan sumber daya manusia, khususnya peningkatan kapasitas pelaku usaha pariwisata dan menjadikan halal tourism sebagai salah satu program prioritas Kementerian Pariwisata.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image