Senin 21 Mar 2022 00:20 WIB

UNHCR: Bantu Pengungsi dari Semua Ras, Bangsa, dan Agama

UNHCR meminta untuk tidak diskriminatif terhadap pengungsi

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Pengungsi Suriah Ilustrasi. UNHCR meminta untuk tidak diskriminatif terhadap pengungsi
Foto: Nabil Mounzer/EPA
Pengungsi Suriah Ilustrasi. UNHCR meminta untuk tidak diskriminatif terhadap pengungsi

REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK— Badan PBB untuk pengungsi (UNHCR) menyambut baik tanggapan negara-negara maju terhadap krisis pengungsi di Ukraina. 

Meski begitu, badan itu mendesak mereka untuk bertindak dengan cara yang sama terhadap pengungsi dari zona perang lain, tanpa memandang kebangsaan, ras atau agama. 

Baca Juga

Jumlah orang yang melarikan diri dari Ukraina sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari telah meningkat menjadi lebih dari 3 juta orang. Peristiwa ini menjadi krisis pengungsi dengan pertumbuhan tercepat di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. 

Dilansir dari The New Arab, Kamis (17/3/2022), sebagian besar pengungsi Ukraina saat ini telah disambut dengan bantuan, tempat tinggal sementara hingga akses ke pekerjaan di negara-negara yang berbatasan dengan Ukraina. Sejumlah besar pengungsi juga mulai bergerak lebih jauh ke Barat. 

Berbagai kelompok hak asasi manusia telah membandingkan reaksi Barat terhadap pengungsi Eropa, sementara mereka berusaha menahan pengungsi Suriah dan pengungsi lainnya pada tahun 2015. Sekitar 12 juta warga Suriah terkatung-katung karena perang. 

UNHCR mengatakan mereka sangat prihatin dengan meningkatnya xenofobia, diskriminasi dan pengucilan terhadap pengungsi dan pencari suaka dalam beberapa tahun terakhir. Sehingga krisis pengungsi Ukraina ini disebut akan memberikan kesempatan untuk berefleksi. 

 "Kami menyambut penerimaan dan solidaritas yang luar biasa yang ditunjukkan kepada para pengungsi dalam beberapa hari terakhir dan berharap ini dapat menginspirasi beberapa refleksi dan perubahan dari beberapa narasi dan kebijakan beracun yang telah kami lihat dalam sejumlah konteks," kata Juru Bicara lembaga tersebut, Kathryn Mahoney. 

 "UNHCR terus mengadvokasi akses perlindungan bagi semua orang yang mencarinya, termasuk mereka yang berasal dari Suriah, Yaman, Ethiopia, dan negara serta kawasan lain, berdasarkan kewajiban internasional negara-negara suaka untuk melindungi pengungsi," tambahnya.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement