Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Jihan M

Menderu Rindu, Memacu Bangga di MotoGP Mandalika

Olahraga | Monday, 21 Mar 2022, 07:23 WIB

“Sirkuit ini punya segalanya. Ada beberapa titik buta dan tiga tikungan beruntun serta perubahan arah yang menyenangkan. Ini sangat fantastis dan sangat menyenangkan, apalagi berkendara sambil melihat gunung di harapan. Sirkuit ini sangat mengesankan dan unik,”

Tak ada yang menyalahkan keterpesonaan Jack Miller saat pertama kali tiba dan mencoba sendiri mengaspal di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada pertengahan Februari 2022 lalu itu.

Pebalap kelahiran Australia yang bergabung di tim Ducati untuk MotoGP itu memang tidak sendiri saat memuja sirkuit yang terletak begitu dekat dengan Pantai Seger itu. Dan ketika gelaran MotoGP musim 2022 tiba di Indonesia pada 18-20 Maret ini, jutaan pasang mata penggemar ajang balap motor paling bergengsi sedunia itu akan tertuju ke Mandalika.

Memang setelah tes pramusim yang digelar bulan lalu itu, Sirkuit Internasional Mandalika masihlah memiliki cukup banyak kekurangan untuk gelaran prestisius sekelas MotoGP. Namun negeri ini tak menyerah untuk membuktikan kalau inilah waktu yang tepat untuk memboyong kembali ajang balapan luar biasa itu, setelah kedatangan terakhirnya pada 25 tahun silam di Sirkuit Internasional Sentul.

source : republika.co.id

Dan lewat MotoGP 2022 pula, dunia akan siap berkenalan dengan Mandalika si ‘Putri Cantik nan Pemalu’ itu.

Pesona Mandalika yang Tak Pernah Gagal Membius

Berkunjung ke Lombok memang akan menjadi sebuah pengalaman yang paling menyenangkan dan selalu menawarkan rindu. Sesaat sebelum landing di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, kita akan disambut dengan hamparan hijau cantik yang membentuk pulau Lombok.

Lembah, gunung dan pantai adalah kenampakan alam yang menjadi kebanggaan Lombok. Bersama-sama dengan Sumbawa, kedua pulau terbesar milik provinsi NTB ini memang lebih dari sekadar memiliki pesona pemandangan yang membuat hati bergetar. Apapun yang kalian butuhkan, Lombok bahkan bisa dibilang memiliki segalanya.

Ingin berada di daerah dingin dan mendaki gunung? Kalian bisa melangkah ke Sembalun dan membuktikan keberanian diri di hadapan eksostisme Rinjani. Salah satu gunung tertinggi sekaligus tercantik di Indonesia ini melambung hingga 3.726 mdpl. Mendominasi sebagian besar pemandangan pulau Lombok di bagian utara, keelokan Rinjani juga sangat termasyur dengan Danau Segara Anak yang menjadi inti kebanggaan suku Sasak.

Tak ingin menahan dingin dan bekunya udara di puncak gunung? Maka menghabiskan waktu di pantai, sembari bermandikan sinar matahari dan menanti kulit eksotis bisa dipertimbangkan. Untuk mewujudkannya, Mandalika adalah jawabannya.

Tunggu, memangnya kenapa harus Mandalika?

Semenjak agenda Visit Lombok-Sumbawa tahun 2012 lalu, revolusi besar-besaran memang terjadi di pariwisata NTB. Negeri ini dikenalkan dengan sebuah kawasan yang cantik luar biasa yakni Mandalika. Bahkan dalam waktu beberapa tahun saja, Mandalika sudah menempati status bergengsi yakni DSP (Destinasi Super Prioritas) bersama dengan Danau Toba, Borobudur, Likupang dan Labuan Bajo.

KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Mandalika memiliki satu garis pantai yang sangat panjang di Desa Selong Belanak yang akhirnya ‘dipecah’ menjadi pantai-pantai berbeda. Beberapa di antaranya adalah Pantai Mawun, Pantai Selong Belanak, Tanjung Aan, Pantai Seger dan tentunya Pantai Kuta Mandalika. Meskipun berbeda nama, pantai-pantai itu memiliki kesamaan yakni lautan biru yang jernih dan pantai berpasir putih nan lembut.

Jangan pernah tinggalkan Mandalika tanpa menikmati cantiknya matahari terbit atau terbenam dari Bukit Merese sana. Melalui barisan perbukitan hijau itu, tak hanya Tanjung Aan saja yang bisa kalian nikmati tapi juga garis pantai Mandalika yang luar biasa mempesona.

Dan jika ingin tahu dari manakah nama Mandalika ini muncul, maka kalian bisa menyempatkan waktu juga untuk mengikuti Festival Bau Nyale (menangkap cacing laut). Berlokasi di Pantai Seger, kegiatan yang selalu dilakukan oleh masyarakat Sasak pada tanggal 20 bulan ke-10 pada penanggalan mereka ini adalah sebagai pengingat pada sosok Putri Mandalika.

Konon katanya, Putri Mandalika terjun ke lautan di Pantai Seger dan menjelma sebagai cacing laut warna-warni, demi menghentikan perseteruan rakyatnya yang berlomba ingin mempersuntingnya. Kerelaan hati Putri Mandalika itulah wujud pesona kawasan Mandalika yang kini sudah bermahkotakan Sirkuit Internasional Mandalika.

Sirkuit Mandalika, Keunikan yang Terus Berbenah

Terbentang sepanjang 4,31 kilometer dengan 17 tikungan, rencana pembangunan Sirkuit Internasional Mandalika ini sudah dimulai sejak Januari 2017. Hingga akhirnya diresmikan oleh Presiden Jokowi pada November 2021, permukaan sirkuit ini dilapisi aspal berjenis SMA (Stone Mastic Asphalt) yang meskipun tampak kasar tapi bisa membuat ban kendaraan mencengkeram lebih kuat.

Untuk rangkaian MotoGP 2022, setidaknya ada empat event yang akan digelar di Sirkuit Internasional Mandalika pada 18-20 Maret ini. Dimulai dengan sesi Free Practice satu sampai empat, Kualifikasi hingga balapan untuk jenjang MotoGP, Moto2, Moto3 hingga dua balapan Asia Talent Cup.

Menyaksikan Marc Marquez, Joan Mir, Aleix Espargaro, Miguel Oliveira, Enea Bastianini yang sebelumnya menang di seri Losail, Qatar atau sang juara bertahan MotoGP 2021 yakni Fabio Quartararo berada di Mandalika, tentu merupakan pengalaman yang sangat membanggakan Indonesia.

Perasaan bangga menggebu yang mungkin tak hanya dirasakan oleh puluhan ribu masyarakat negeri, yang hadir di Mandalika itu pula yang dialami dan didengungkan oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom).

Sebagai BUMN, Telkom mendukung penuh digitalisasi kawasan Mandalika terutama saat event MotoGP ini digelar untuk semakin meningkatkan popularitasnya tak hanya Indonesia tapi juga dunia. Demi mewujudkan mimpi besar ini, ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) Group menggaet Telkom untuk menghadirkan infrastruktur TIK (Teknologi dan Komunikasi) di kawasan Mandalika.

Dimana hal ini sebagai perwujudan komitmen keduanya mendukung keberhasilan event besar ini sekaligus sektor UMKM yang ikut mengenalkan produk-produk unggulan mereka di sekitar kawasan Sirkuit Internasional Mandalika. Tak main-main, Telkom melakukan ekspansi backbone, pemasangan fiber optic hingga menambahan Node B Combat Telkomsel sebesar 7.22 Gbps di area MASIV (Media, Accomodation, Security, International Airport dan Venue) supaya gelaran MotoGP Indonesia 2022 ini sukses besar.

Penikmat kuliner pun dipuaskan dengan berbagai macam promo yang diberikan. Caranya cukup dengan menukar poin IndiHome yang dimiliki. Teman-teman bisa melihat daftar kulinernya di sini :

source : IndiHome

Tak hanya itu, sebagaimana yang dilansir Katadata, Telkom juga menyediakan sinyal 5G sampai membangun sekitar 382 menara dan compact mobile BTS Telkomsel demi menjamin kesiapan infrastruktur dan layanan ICT handal di Mandalika. Lewat infrastruktur TIK yang dipersiapkan maksimal ini, MotoGP di Sirkuit Internasional Mandalika jelas akan meningkatkan citra baik Indonesia di mata dunia, serta membangkitkan perekonomian negeri.

Melewatkan kesempatan nonton langsung MotoGP di Mandalika? Tak perlu cemas!

Kalian tetap bisa menyaksikan Marquez dkk kebut-kebutan sambil rebahan di rumah, berkat layanan IndiHome Internet Stabil.

Dengan jaringan Wifi cepat yang hanya dimiliki IndiHome, Sirkuit Internasional Mandalika bisa dinikmati di akhir pekan. Lewat channel SPOTV yang dapat diakses di aplikasi UseeTV GO, kalian tinggal login menggunakan akun myIndiHome dan siap nikmati keseruan para pembalap motor dunia saling sikut memperebutkan posisi teratas.

Jadi tunggu apalagi? Segera pesan online sate rembiga di marketplace dan berharap suatu hari nanti bisa benar-benar duduk di barisan penonton MotoGP di Sirkuit Internasional Mandalika secara langsung.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image