Kamis 24 Mar 2022 18:04 WIB

Keluarga Muslim Sumbangkan Tanah untuk Bangun Kuil Hindu Terbesar di India

Sumbangan tanah keluarga Muslim untuk kuil Hindu India wujud toleransi

Rep: Amri Amrullah / Red: Nashih Nashrullah
Bendera India (Ilustrasi). Sumbangan tanah keluarga Muslim untuk kuil Hindu India wujud toleransi
Foto: IST
Bendera India (Ilustrasi). Sumbangan tanah keluarga Muslim untuk kuil Hindu India wujud toleransi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah keluarga Muslim telah menyumbangkan tanah senilai lebih dari 320 ribu dolar AS untuk pembangunan kuil Hindu terbesar di dunia di negara bagian Bihar, India, menurut laporan media lokal.

Menurut ketua perwalian pembangunan kuil Hindu ini, aksi sumbangan itu merupakan tanda memperbaiki hubungan kerukunan umat Hindu-Muslim di India. 

Baca Juga

Seorang pengusaha Muslim bernama Ishtiyaq Ahmad Khan, telah menyumbangkan tanah untuk pembangunan Kuil Virat Ramayan Mandir. Ishtiyaq Ahmad Khan adalah seorang pengusaha lokal yang bekerja di kota timur Guwahati. 

Kepala perusahaan konstruksi Mahavir Mandir Trust, Acharya Kishore Kunal, yang mengawasi pembangunan kuil ini, mengatakan kepada India Today bahwa sumbangan Khan adalah contoh indah keharmonisan Hindu-Muslim. 

Dia mengakui akan sulit untuk membangun kuil ini tanpa bantuan umat Islam. 

Virat Ramayan Mandir diproyeksikan lebih tinggi dari Kuil Angkor Wat di Kamboja yang setinggi 215 kaki. 

Bila terwujud kuil ini akan menjadikannya kuil Hindu terbesar di dunia. Perusahaan yang akan membangun kuil sejauh ini telah memperoleh 125 hektare untuk kuil, dan menargetkan penambahan 25 hektare lagi. Sementara itu, total biaya konstruksi diperkirakan mencapai 65 juta dolar AS. 

Sumbangan keluarga Khan dianggap telah menawarkan secercah harapan untuk kerukunan dan hidup berdampingan secara damai antara masyarakat Hindu dan Muslim di India yang semakin terpolarisasi. 

Islamofobia, pelecehan dan diskriminasi terhadap minoritas Muslim di negara itu telah meningkat tajam.

Kasus rasial dan diakriminasi terhadap muslim dalam beberapa tahun terakhir terus meledak, terutama sejak Partai BJP nasionalis Hindu yang memenangkan Perdana Menteri Narendra Modi mengambil alih kekuasaan pada 2014. 

Tindakan rasial terakhir kepada pelajar gadis Muslim di negara bagian Karnataka selatan yang telah dilarang mengenakan jilbab mereka ke sekolah dan perguruan tinggi. 

Di sisi lain, sementara seorang Hindu garis keras yang baru-baru ini terpilih kembali untuk memimpin negara bagian terbesar di India. Dan dia telah dituduh melakukan pembunuhan di luar hukum terhadap Muslim dan kasta yang lebih rendah dari kalangan komunitas masyarakat Hindu. 

Sumber: alaraby   

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement