Jumat 25 Mar 2022 16:51 WIB

Wapres Dukung Arab Saudi Pelopori Gerakan Islam Moderat 

Arab Saudi mempunyai modal kuat untuk kampanyekan Islam moderat

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nashih Nashrullah
Wakil Presiden Maruf Amin menerima kunjungan Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Penyuluhan Kerajaan Saudi Arabia Abdullatif Abdulazis di kediaman resmi Wapres, Jakarta, Jumat (25/3).
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin menerima kunjungan Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Penyuluhan Kerajaan Saudi Arabia Abdullatif Abdulazis di kediaman resmi Wapres, Jakarta, Jumat (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan dukungan kepada Pemerintah Arab Saudi mengambil posisi terdepan dalam mempelopori penerapan Islam Wasathiyah (Islam moderat). 

Hal ini disampaikan Wapres saat menerima kunjungan Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Penyuluhan Kerajaan Arab Saudi, Abdullatif Abdulazis beserta delegasi di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro, Jakarta, Jumat (25/3/2022). 

Baca Juga

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi yang mendampingi Wapres dalam pertemuan mengatakan, pembangunan Islam Wasathiyah ini telah menjadi perhatian serius di berbagai negara, termasuk Indonesia dan Arab Saudi.  

Penerapan nilai-nilai moderasi diyakini kedua negara, dapat memberikan keselamatan untuk seluruh alam dan dibutuhkan oleh seluruh masyarakat internasional. 

“Bapak Wakil Presiden bahkan memberikan dukungan pemerintah Arab Saudi bisa mengambil posisi terdepan dalam mempelopori gerakan Islam Wasathiyah ini," kata Zainut Tauhid dalam keterangannya, Jumat. 

Zainut menyampaikan dalam pertemuan tersebut, Wapres juga mengenang sejarah para ulama Indonesia yang dahulu menuntut ilmu agama di Arab Saudi. 

Dia menceritakan, ilmu yang didapat sangat aplikatif untuk diimplementasikan di Indonesia dengan latar belakang masyarakat yang beragam. 

"Bapak Wakil Presiden menyampaikan bahwa dulu ulama-ulama kita yang belajar di tanah suci, mereka adalah ulama-ulama yang kemudian memiliki santri-santri, murid-murid yang kemudian kembali ke Indonesia menyebarkan Islam secara damai dan juga diantara mereka menjadi pejuang-pejuang untuk melawan penjajah," kata Zainut. 

Selain itu, hal lain yang menjadi tema pembicaraan dalam pertemuan ini adalah tentang peningkatan kerja sama antara kedua negara. Wapres memandang kerja sama yang telah terjalin sejak lama harus dipertahankan dan dikembangkan pada aspek lainnya. 

"Hubungan ini sudah menjadi hubungan yang cukup panjang dan Insya Allah ke depan akan ditingkatkan, baik dalam bentuk hubungan bilateral antara kedua negara dan juga untuk peningkatan dalam rangka membangun peradaban dunia," kata Zainut. 

Tak hanya itu, Wapres juga menyambut baik rencana diselenggarakannya Muktamar Islami tingkat Asia, dimana Indonesia akan menjadi tuan rumah dengan tema Khairah Ummah (sebaik-baiknya umat) yang sangat relevan dengan kehidupan bermasyarakat. 

"Bapak Wakil Presiden memberikan arahan, ini menjadi tema yang penting untuk diperkuat, karena kita ingin mengembalikan kejayaan umat Islam, khaira ummah, seperti pada masa-masa zaman sebelumnya, pada zaman awal, yaitu pada zaman Rasulullah dan para sahabat," katanya. 

Selain Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Penyuluh Kerajaan Arab Saudi, hadir dalam pertemuan ini Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam A Abid Althagafi, Atase Agama Kedutaan Saudi Arabia Ahmad Bin Isa Al Hazimiy, Deputi Urusan Luar Negeri Awad Al Inzi, Direktur Urusan Islam Abdul Aziz Al Hamdan, dan Mohamed Abdulwahed Alarifi. 

Sementara Wapres dalam pertemuan tersebut didampingi oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Setwapres Suprayoga Hadi, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Masykuri Abdillah, serta Plh  Asisten Deputi Hubungan Luar Negeri Sekretariat Wapres Amri Kusumawardana.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement