Senin 28 Mar 2022 15:47 WIB

Banyak Proyek Sains Dunia yang Bergantung pada Kontribusi Rusia

Proyek sains terpaksa ditangguhkan, ilmuwan Rusia dikucilkan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
 Seorang pengunjuk rasa memegang spanduk bertuliskan Hentikan kejahatan perang Putin saat memprotes operasi militer besar-besaran Rusia terhadap Ukraina selama rapat umum di tempat Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Swiss, Sabtu, 26 Februari 2022.. Invasi Rusia membuat banyak proyek sains yang dihentikan, ilmuwan Rusia pun kena imbas.
Foto: AP/SALVATORE DI NOLFI/Keystone
Seorang pengunjuk rasa memegang spanduk bertuliskan Hentikan kejahatan perang Putin saat memprotes operasi militer besar-besaran Rusia terhadap Ukraina selama rapat umum di tempat Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Swiss, Sabtu, 26 Februari 2022.. Invasi Rusia membuat banyak proyek sains yang dihentikan, ilmuwan Rusia pun kena imbas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nasib sains di banyak proyek dunia tak terlepas dari kontribusi Rusia. Konflik Rusia-Ukraina sangat memengaruhi pekerjaan sains.

Misalnya, para ilmuwan iklim khawatir tanpa bantuan Rusia, mereka tidak dapat mendokumentasikan pemasanan di Kutub Utara . Badan Antariksa Eropa (ESA) sedang memikirkan cara penjelajah Mars yang direncanakan dapat bertahan pada malam hari tanpa unit pemanas Rusia.

Baca Juga

Di bidang ilmiah dengan implikasi mendalam bagi masa depan dan pengetahuan umat manusia, konflik tersebut menyebabkan kehancuran hubungan dan proyek. Pembangunan hubungan pasca Perang Dingin melalui sains sedang terurai ketika negara-negara Barat berusaha untuk menghukum dan mengisolasi Rusia dengan mengeringkan dukungan untuk program-program ilmiah yang melibatkan Rusia.

Biaya decoupling ini kata para ilmuwan, bisa tinggi di kedua sisi. Mengatasi perubahan iklim dan masalah lainnya akan lebih sulit tanpa kolaborasi.

Ilmuwan Rusia dan Barat menjadi bergantung pada keahlian masing-masing. Contohnya adalah penjelajah Mars yang direncanakan ESA dengan Rusia. Direktur ESA Josef Aschbacher mengatakan perlunya menguraikan semua kerja sama yang dimiliki dan ini merupakan proses yang rumit.

“Ketergantungan satu sama lain juga menciptakan stabilitas dan sampai batas tertentu, kepercayaan. Ini adalah sesuatu yang akan kita hilangkan dan kita telah kehilangan sekarang melalui invasi Rusia di Ukraina,” kata Aschbacher.

Kemarahan dan sanksi internasional terhadap Rusia membuat kolaborasi formal menjadi sulit atau tidak mungkin. Para ilmuwan yang menjadi teman tetap berhubungan secara informal, tetapi proyek mereka besar dihentikan. Uni Eropa (UE) membekukan entitas Rusia dari dana utama 105 miliar dolar AS untuk penelitian, menangguhkan pembayaran, dan Rusia tidak akan mendapatkan kontrak baru. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement