Senin 28 Mar 2022 16:42 WIB

Pemukim Israel Rebut Tanah Warga Palestina di Nablus

Pemukim Isarel telah mendirikan beberapa karavan di tanah milik Palestina.

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
Warga Palestina (ilustrasi)
Foto: AP/Nasser Nasser
Warga Palestina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM — Pemukim Isarel telah mendirikan beberapa karavan di tanah milik Palestina di desa Qusra di selatan Nablus di tepi Barat yang diduduki, menurut Kantor Berita Palestina Wafa pada Ahad (27/3/2022).

Seorang Pejabat Palestina lokal Ghassan Daghlas, yang bertanggung jawab untuk memantau aktivitas pemukiman Israel, mengatakan, sekelompok pemukim Israel dari pemukiman pos ilegal Magdalim memasang karavan di tanah milik Palestina di desa Qusra di selatan Nablus di tepi Barat yang diduduki. Pemasangan karavan ini bertujuan memperluas tanah jajahan mereka di Palestina.

Baca Juga

“Pemukim Israel juga menyerang bangunan komersial milik Palestina dan menyebabkan kerusakan pada kendaraan Palestina di pintu masuk desa Burqa, barat laut Nablus pada hari yang sama,” ujar Daghlas dilansir dari Alaraby, Senin (28/3/2022).

Menurut PBB, Kota Nablus telah dikelilingi oleh pemukiman dan pos-pos tidak resmi dalam dekade terakhir, yang mengarah ke puncak sepuluh tahun kekerasan terhadap warga Palestina oleh pemukim pada tahun 2021.

Serangan terjadi di Area A, B dan C - dengan warga Palestina yang tinggal di Area C, di bawah kendali Pasukan Pendudukan Israel yang paling berisiko mengalami kekerasan dan perampasan oleh proyek pemukiman baru. 

“Israel telah menduduki Tepi Barat secara ilegal sejak 1967, dan melakukan berbagai pelanggaran terhadap warga sipil Palestina,” kata kelompok hak asasi manusia.

Lebih dari 600 ribu orang Yahudi Israel tinggal di pemukiman di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur, dalam konstruksi yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.

Di tempat lain di wilayah Palestina yang diduduki Israel pada Ahad menyetujui lima pemukiman baru di bagian timur Negev (juga disebut Naqab dalam bahasa Arab), di tengah meningkatnya ketegangan antara komunitas Yahudi dan Badui Palestina lokal atas kepemilikan tanah, media Israel melaporkan pada Ahad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement