Senin 28 Mar 2022 21:29 WIB

Menlu Bawa Isu Ukraina dan Afghanistan dalam Kunjungan ke Doha

Situasi di Ukraina bisa menjadi pengingat akan kawasan Indo-Pasifik.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Menlu RI Retno Marsudi
Foto: Kena Betancur/Pool Photo via AP
Menlu RI Retno Marsudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia memberikan fokus pembahasan kondisi di Afghanistan dan Ukraina dalam berbagai pertemuan yang dilakukan di Doha, Qatar, selama tiga hari. Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mengatakan pada Senin (28/3), kondisi yang terjadi saat ini bisa menjadi pengingat atas kondisi di Indo-Pasifik.

Retno mengatakan dalam acara Doha Forum dalam sesi bertajuk "Peace and Prosperity in the Indo-Pacific", dia menyampaikan situasi di Ukraina saat ini menjadi pengingat untuk secara lebih hati-hati mengelola Kawasan Indo-Pasifik.

Baca Juga

"Tentunya, penghormatan terhadap hukum internasional harus menjadi komitmen semua pihak, agar Kawasan Indo-Pasifik tetap menjadi kawasan damai, stabil dan sejahtera," katanya dalam acara temu media secara virtual.

Dalam kunjungan di Doha itu juga, Retno bertemu Wakil Menlu Ukraina, Emine Dzhaparova. Dalam pertemuan ini, keduanya membahas situasi kemanusiaan di Ukraina yang sangat mengkhawatirkan.

Atas pertimbangan kondisi kemanusiaan yang mendesak, Retno mengatakan, Indonesia mempertimbangkan memberikan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Ukraina. "Jika perang terus berlanjut, sudah dapat dipastikan situasi kemanusiaan akan semakin memburuk," ujar Retno.

Sedangkan masalah Afghanistan, Retno menegaskan, prioritas utama Indonesia untuk menciptakan Afghanistan yang aman, damai, dan sejahtera bagi rakyatnya. Agar mencapai itu, Indonesia terus melakukan menjalin hubungan dengan seluruh pihak dan mencoba terus menjalankan posisi sebagai bridge builder.

Retno bersama dengan Menlu Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani pun menandatangani Letter of Intent (LoI) tentang pemberian bantuan kemanusiaan dan pembangunan bagi rakyat Afghanistan pada Ahad (27/3). Kesepakatan ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk terus membantu rakyat Afghanistan, terutama di bidang pendidikan dan capacity building, termasuk untuk kaum perempuan dan anak-anak di Afghanistan.

Selain itu, Menlu RI pun berkesempatan melakukan pertemuan informal dengan perwakilan Taliban Amir Khan Muttaqi. Dia menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk menciptakan stabilitas, perdamaian dan kemakmuran di Afghanistan.

"Saya sampaikan dalam pertemuan Taliban bersama Qatar, bahwa

Indonesia telah menandatangani LoI mengenai kesediaan kedua negara

memberikan beasiswa dan capacity building bagi semua, for all, tentunya dengan memberikan perhatian besar pada perempuan," ujar Retno.

Dalam pertemuan tersebut, Retno juga menyampaikan perhatian Indonesia atas kebijakan penutupan akses terhadap sekolah tingkat atas bagi perempuan di Afghanistan. "Saya menegaskan bahwa pendidikan perempuan sangat penting bagi masa depan Afghanistan," katanya.

Selain masalah pendidikan, isu yang dibahas adalah mengenai situasi

kemanusiaan. Menurut Retno, pihak Taliban menyambut baik tawaran bantuan dari Indonesia dan Qatar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement