Senin 28 Mar 2022 23:46 WIB

BRIN dan Industri Kembangkan Teknologi Pengolahan Kopi

Teknologi proses fermentasi nantinya diharapkan akan menghasilkan kopi yang spesifik.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Kopi (ilustrasi). BRIN dan industri kembangkan teknologi pengolahan kopi.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kopi (ilustrasi). BRIN dan industri kembangkan teknologi pengolahan kopi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan mitra industri, CV Kokoffie Tekno Inovasi (KTI), akan melanjutkan kolaborasi riset dalam mengembangkan teknologi-teknologi peralatan dan proses pengolahan kopi  Salah satunya teknologi terkait proses fermentasi kopi.

"Teknologi proses fermentasi nantinya diharapkan akan menghasilkan kopi yang spesifik dari cita rasa dan aroma tertentu, misalnya rasa buah atau aroma wine," kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Riset Teknologi Tepat Guna BRIN Achmad Sarifudin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (28/3/2022).

Baca Juga

Selain itu, BRIN dan mitra industri tersebut melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama lisensi paten untuk memanfaatkan teknologi mesin sangrai kopi hasil invensi BRIN. BRIN telah menghasilkan invensi teknologi tepat guna mesin sangrai kopi, dengan pemanas bara liquefied petroleum gas (LPG) dan perekam suhu otomatis.

"Harapannya, pengembangan teknologi peralatan ini bisa lebih banyak tersebar luas dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, khususnya bagi petani kopi," ujar Achmad.

Sementara Direktur CV KTI Koko Konian mengatakan pihaknya bekerja sama dengan BRIN dalam memanfaatkan hasil invensi, melalui teknologi perekayasaan dalam pembuatan alat mesin sangrai kopi skala kecil, berkapasitas 1,5 kilogram dengan pemanas bara (gasolec) LPG. Selama dua tahun belakangan, Koko mengaku tidak mengalami kendala dalam pengoperasian menggunakan mesin sangrai kopi BRIN.

"Kami menggunakan mesin sangrai kopi BRIN untuk produksi rutin mencapai 50 hingga 70 kilogram roasting kopi per bulannya. Teknologi ini mampu menghasilkan produk yang pelanggan harapkan," tutur Koko.

Setelah penandatanganan kerja sama lisensi itu, CV KTI akan mempelajari teknologi perekayasaan mesin sangrai kopi tersebut, baik dari sisi komponen harga, perbengkelan, karakter mesin, pembuatan bahan-bahan, untuk kemudian siap diproduksi secara komersial. Menurut dia, keberadaan mesin sangrai kopi skala kecil melalui CV KTI menjadi upaya strategis untuk memberikan akses teknologi tepat guna kepada masyarakat prosesor kopi, yang pada akhirnya menjembatani peningkatan penguasaan teknologi.

Ia berharap hadirnya mesin sangrai kopi skala kecil di Kuningan, Jawa Barat, dengan harga terjangkau dan berkualitas, dapat memenuhi kebutuhan pasar potensial di sekitar Kuningan, seperti Cirebon, Majalengka, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Subang, dan Indramayu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement