Selasa 29 Mar 2022 23:52 WIB

Kanada Serukan Koreksi Aturan Global Terkait Investigasi Kecelekaaan Pesawat

Kanada menilai revisi aturan global penting minimalkan risiko kecelakaan pesawaaat

Pesawat Sriwijaya Air. Ilustrasi. Kanada menilai revisi aturan global penting minimalkan risiko kecelakaan pesawaaat
Foto: Jessica Wuysang/ANTARAFOTO
Pesawat Sriwijaya Air. Ilustrasi. Kanada menilai revisi aturan global penting minimalkan risiko kecelakaan pesawaaat

IHRAM.CO.ID, MONTREAL— Kanada pada Selasa diperkirakan akan menyerukan memperbaiki aturan global yang menyangkut investigasi kecelakaan pesawat udara.

Di samping itu, Kanada akan menyatakan pada sebuah forum keselamatan virtual bahwa perubahan aturan seperti itu diperlukan dalam kasus-kasus seperti jatuhnya sebuah pesawat jet Ukraina pada 2020, sebuah sumber pemerintah mengatakan kepada Reuters.

Baca Juga

Menteri Transportasi Kanada, Omar Alghabra, akan mengatakan di forum Wilayah Udara yang Lebih Aman bahwa peraturan itu perlu direformasi dalam kasus-kasus mengenai negara utama yang menyelidiki sebab-sebab kecelakaan jatuhnya pesawat, kata sumber itu.

Diselenggarakan secara virtual oleh Transport Canada dan Komite Konsultatif Wilayah Udara yang Lebih Aman, forum tersebut menghadirkan perwakilan internasional dan industri penerbangan sipil, termasuk Asosiasi Transportasi Udara Internasional, untuk mengurangi risiko wilayah udara di atas zona konflik.

 

Dewan Keselamatan Transportasi Kanada (TSB), sebuah lembaga independen, menyerukan perubahan seperti itu pada 2021, dengan alasan bahwa meski aturan yang dikenal di seluruh industri dengan nama resmi mereka "Lampiran 13" berfungsi dengan baik, penembakan pesawat milik Ukraina PS752 oleh Iran menunjukkan keterbatasan aturan itu.

Di bawah aturan itu, Iran mempertahankan kendali menyeluruh atas penyelidikan kecelakaan yang menewaskan 176 orang itu, bahkan ketika militer negara itu terlibat dalam peristiwa yang mengarah ke situasi yang "belum pernah terjadi sebelumnya" itu, TSB berargumen.

Badan penerbangan sipil Iran pada 2021 menyalahkan ketidakselarasan radar peluncur rudal dan kesalahan oleh operator pertahanan udara Iran atas jatuhnya pesawat pada Januari 2020 itu. 

 

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement