Rabu 30 Mar 2022 23:05 WIB

Pemuda Adat Papua: Penembakan KKB di Distrik Beoga Pelanggaran HAM

Intensitas serangan oleh teroris KKB Papua meningkat tiga bulan terakhir

Rep: Flori Sidebang/ Red: Nashih Nashrullah
Penembakan oleh teroris KKB Papua(ilustrasi) Intensitas serangan oleh teroris KKB Papua meningkat tiga bulan terakhir
Foto: anadolu agancy
Penembakan oleh teroris KKB Papua(ilustrasi) Intensitas serangan oleh teroris KKB Papua meningkat tiga bulan terakhir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Pemuda Adat Papua (PAP) Jan Christian Arebo menilai penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Beoga Kabupaten Puncak, Papua, yang menewaskan delapan karyawan PT Palapa Timur Telematika merupakan pelanggaran HAM.

"Penembakan yang dilakukan KKB ini sudah dikategorikan sebagai pelanggaran HAM," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (30/3/2022).

Baca Juga

Menurutnya, sejatinya warga Papua tidak ada yang menolak pembangunan infrastruktur. Masyarakat di Bumi Cenderawasih juga tidak anti terhadap pendatang atau anti-investasi.

Pembangunan oleh pemerintah, lanjut dia, tetap harus jalan untuk mewujudkan rasa keadilan sosial rakyat Indonesia. 

Proyek yang sedang berjalan adalah penyempurnaan konektivitas di Tanah Papua, baik Trans Papua maupun jaringan telekomunikasi.

Dia menduga ada aktor atau oknum tertentu yang menginginkan Papua tidak kondusif. Kemudian menyebarkan berita-berita melalui media sosial, seolah-olah Papua tidak kondusif dan selanjutnya dimainkan.

"Sebagai generasi Papua yang punya semangat kebangsaan dan cinta NKRI, saya akan terus menjadi garda terdepan untuk menjaga Papua dalam bingkai NKRI," tegas dia.

Sementara itu, anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap tenang sehingga pembangunan infrastruktur telekomunikasi dapat dilakukan dengan lancar di Papua.

Menurutnya, Indonesia harus bisa menunjukkan pada dunia internasional bahwa sudah ada pembangunan yang bersifat komprehensif, termasuk upaya-upaya yang serius dalam pengembangan sumber daya manusia. 

Adapun dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, intensitas serangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) semakin sering terjadi. Bahkan, penyerangan itu menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, baik dari prajurit tiga matra TNI maupun masyarakat sipil.

Sebelum menembak mati dua prajurit TNI AL di Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-33, Kabupaten Nduga pada Sabtu (26/3) KKB sempat membakar belasan rumah atau camp warga, termasuk bangunan perumahan puskesmas, serta perumahan guru di Distrik Baya Biru, Kabupaten Paniai, Sabtu (19/3/2022) dan melepaskan tembakan terhadap personel Polri. Namun, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Lalu, KKB juga menyerang para pekerja tower Palaparing Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Rabu (2/3/2022). Akibatnya, delapan orang pekerja yang sedang memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Kampung Kago meninggal dunia.

Tidak hanya itu, KKB pun menyerang Bandara Aminggaru, Ilaga, Sabtu (19/2/2022). Akibatnya, satu prajurit Kopasgat TNI AU, Praka Hermansyah dan seorang warga sipil yang merupakan karyawan PT Martha Tunggal Teknik (MTT) bernama Glenn Sumampouw mengalami luka tembak.

Selain melakukan penembakan, KKB juga membakar rumah warga yang menjadi mes karyawan PT Martha Tunggal Tehnik (MTT) yang ada di Kampung Wako. Aksi pembakaran rumah warga dan meskaryawan PT MTT terjadi sekitar pukul 16.45 WIT. 

Beberapa serangan pun terjadi pada Januari 2022. Pertama, KKB melakukan penyerangan di perbatasan Kampung Kamat dan Kampung Faan Kahrio, Distrik Aifat Timur Tengah Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (20/1) pagi. 

Saat itu, sejumlah personel TNI sedang memperbaiki jembatan yang rusak. Satu orang prajurit meninggal dunia dan empat prajurit lainnya mengalami luka tembak dalam penyerangan tersebut.

Serangan berikutnya terjadi di Bukit Tepuk, Kampung Jenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1) pagi. KKB menyerang Pos Koramil Gome, Satgas Kodim YR 408/Sbh. Tiga personel TNI AD gugur dalam kontak tembak tersebut, dan satu prajurit dalam kondisi kritis akibat luka tembak.   

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement