Kamis 31 Mar 2022 00:22 WIB

Kinerja Positif, Laba Siloam Meroket 459 Persen

Siloam telah melakukan berbagai inisiatif untuk mengurangi biaya material.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Siloam Hospital. Laba Bersih Siloam pada 2021 tumbuh signifikan hingga 459 persen menjadi sebesar Rp 700 miliar dibandingkan dengan 2020.
Foto: Siloam
Siloam Hospital. Laba Bersih Siloam pada 2021 tumbuh signifikan hingga 459 persen menjadi sebesar Rp 700 miliar dibandingkan dengan 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) membukukan kinerja positif sepanjang 2021.

Pendapatan emiten rumah sakit ini meningkat sebesar 33 persen menjadi Rp 7,64 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara Laba Bersih Siloam pada 2021 tumbuh signifikan hingga 459 persen menjadi sebesar Rp 700 miliar dibandingkan dengan 2020. 

Baca Juga

Pendapatan dari pemerintah untuk reimbursement perawatan Covid-19 berkontribusi kurang dari 1 persen dari total pendapatan kuartal IV 2021. Kinerja finansial dan posisi kas bersih Siloam yang kuat memberikan peluang besar untuk pertumbuhan dan investasi berkelanjutan dalam bisnis Perseroan.

Siloam mencatat pendapatan, EBITDA dan laba bersih tertinggi dalam sejarah perusahaan pada periode kuartal IV 2021. Pendapatan Siloam tercatat sebesar Rp 1,75 triliun pada kuartal IV 2021, meningkat sebesar 20 persen dari Rp 1,46 triliun pada kuartal IV 2019. EBITDA dan Laba Bersih Siloam pada kuartal IV 2021 bertumbuh masing-masing sebesar 19 persen dan 287 persen dibandingkan dengan kuartal IV 2019 sebelum Covid. 

"Siloam membukukan pendapatan dan hasil finansial tertinggi di tahun 2021. Siloam berada di posisi yang sangat baik untuk terus melaju menuju kegiatan operasional yang bebas Covid-19," kata Presiden Direktur Siloam, Darjoto Setyawan, dalam keterangannya dikutip Rabu (30/3/2022). 

Selama beberapa tahun terakhir, Siloam telah melakukan berbagai inisiatif untuk mengurangi biaya material. Inisiatif ini termasuk mengurangi jumlah supplier obat dan barang konsumsi serta pemusatan sistem procurement. Pada 2021, inisiatif ini berhasil mengurangi biaya material sebesar Rp 94 miliar.

Siloam juga terus meningkatkan performa rumah sakit. Pada Januari 2019, Siloam memiliki 13 rumah sakit yang belum mencapai profitabilitas. Selama masa pandemi, perseroan terus mengembangkan rumah sakit ini untuk dapat mencapai profitabilitas. 

Siloam menggunakan peralatan pemasaran berbasis teknologi. Perseroan juga terus berfokus untuk meningkatkan pengalaman pasien. Pasien yang menggunakan layanan digital berkontribusi sebesar 6 persen terhadap total volume pada Januari 2021 dan pada Januari 2022, kontribusi ini meningkat menjadi 15 persen. 

Pasien yang menggunakan sarana digital untuk mendaftar layanan medical check-up telah meningkat pada 2021. Layanan medical check-up yang didapatkan dari sarana aplikasi digital bertumbuh sebesar 546 persen pada 2021 dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini akan terus meningkat pada 2022.

"Manajemen Siloam terus fokus untuk berinvestasi pada program dan kemampuan klinisnya selama 2 tahun ini dan program-program ini akan menuntun Siloam kepada peningkatan pendapatan dan pelayanan kesehatan yang lebih baik di masa depan," kata Darjoto.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement