Dua Tahun Pembatasan, Muslim Kanada Sambut Ramadhan Kondisi Normal

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah

Kamis 31 Mar 2022 20:43 WIB

Masjid IMO di Rexdale Boulevard, Toronto, Kanada. Dua Tahun Pembatasan, Muslim Kanada Sambut Ramadhan Kondisi Normal Foto: CTV News Toronto Masjid IMO di Rexdale Boulevard, Toronto, Kanada. Dua Tahun Pembatasan, Muslim Kanada Sambut Ramadhan Kondisi Normal

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Bulan suci Ramadhan semakin dekat, perayaan sebulan penuh yang disambut umat Muslim di seluruh dunia. Tidak terkecuali bagi Muslim di Toronto, Kanada yang bersiap menyambut bulan suci dengan kondisi normal pertama kalinya dalam dua tahun.

“Saya sangat yakin orang-orang akan datang karena orang-orang telah dikurung di rumah mereka selama dua tahun sekarang. Tahun ini adalah tahun pertama setelah dua tahun kami bisa keluar dan pergi kemana saja dan sholat," kata Wakil Presiden Dewan Tertinggi Islam Kanada, Atthar Mahmood dilansir dari City News, Rabu (30/3/2022).

Baca Juga

Ramadhan diyakini akan dimulai pada 3 April. Sholat tarawih akan dilakukan pada 2 April saat bulan terlihat. Saat itulah umat Islam mulai berpuasa di siang hari selama sebulan penuh dan menahan diri dari kesenangan lainnya.

“Mereka tidak bisa minum, makan, atau hal buruk lainnya. Mereka tidak bisa melakukan hubungan seksual sama sekali di siang hari," kata Mahmood.

Puasa adalah tradisi untuk melambangkan kesucian. Setelah selesai kumpul-kumpul dengan teman, keluarga, dan yang terpenting, makan bersama akan dimulai.

“Namanya Idul Fitri, sholat pagi yang akan diadakan di seluruh kota. Setelah itu ada banyak perayaan, berkumpul, mengundang teman-temanmu ke rumahmu dan ada banyak pertemuan yang diadakan di balai-balai komunitas,” kata Mahmood.  

Dalam dua tahun terakhir, pembatasan pandemi telah mencegah beberapa pertemuan, karena sebagian besar masjid ditutup. Jika dibuka, jamaah masjid dibatasi sekitar 15 orang.

Ramadhan adalah waktu untuk memberi dan berkumpul bersama Muslim. Karena pandemi telah memisahkan komunitas dalam tradisi sakral mereka, Mahmood mengatakan Ramadhan ini akan sangat istimewa karena orang-orang kembali berkumpul.

Di Mississauga, Imam Pusat Islam Dar Al-Tauhid, Ibrahim Hindy dan jamaahnya bekerja untuk bergerak maju setelah masjid diserang kurang dari dua minggu lalu. Polisi Peel telah menangkap seorang pria berusia 24 tahun sehubungan dengan serangan di mana para penyelidik mengatakan tersangka memasuki masjid dengan kapak dan semprotan beruang. Dia dengan cepat ditundukkan oleh sekelompok pria yang sedang shalat di masjid.

“Banyak orang, Anda tahu, hanya ingin melupakannya, melanjutkan hidup, Ramadhan akan datang. Tapi tahukah Anda, sebenarnya sulit untuk melupakan, seperti bahkan sampai sekarang kami telah mencoba membersihkan karpet di bagian tengah, beberapa kali, tetapi residu semprotan begitu kuat. Itu masih ada yang jadi pengingat dan masih ada di benak orang-orang,” kata Hindy.

“Itu memunculkan semua perasaan seperti 'Mengapa ini terjadi?' dan 'Mengapa itu terjadi pada kami?' dan Anda tidak pernah berharap itu terjadi pada tempat ibadah yang Anda kunjungi," tambahnya.