Bacaan Doa Buka Puasa Allahummalakashumtu Berasal dari Hadis Dhaif, Bolehkah Diucapkan?

Tuntunan  

Doa berbuka puasa Ramadhan yang amat populer di tengah masyarakat Indonesia yakni Allahumma laka shumtu wabika amantu wa'ala rizqika afthartu. Doa tersebut kerap memenuhi layar kaca selepas Adzan Maghrib berkumandang.

Sayangnya, Ustaz Ahmad Sarwat dalam bukunya Fiqih Ramadhan menjelaskan, lafaz doa buka puasa yang memang sangat populer itu banyak kelemahannya. Bunyinya adalah:

اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan atas rezeki dari-Mu aku berbuka

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud, At- Thabarani dan Ad-Daaruquthuny dengan sanad yang lemah, bahkan satu dengan lainnya tidak bisa saling menguatkan. Lafaznya pun berbeda-beda. Menurut versi riwayat Abu Daud dan lainnya seperti Ibnul Mubarak dalam Al-Zuhd, atau seperti Al-Baihaqi, Ibnu Abi Syaibah lewat jalur Mu'az bin Zahrah adalah: Apabila nabi SAW berbuka puasa, beliau mengucakan:

اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت

Allahumma laka shumtu, wa 'ala rizqika afthartu."

Dalam hadits ini ada 'illat, yaitu ketidakjelasan identitas Muaz. Ibnu Hajar mengatakan hadits ini maqbul bila ada ikutannya, bila tidak maka hadits ini lemah sanadnya dan mursal (tidak ada perawi dari golongan sahabat). Hadits mursal menurut pendapat yang rajih (kuat) dari mazhab As-Syafi'i dan Ahmad tidak bisa dijadikan hujjah.

Suami Istri Melakukan Hubungan Seks Saat Sahur, Masih Boleh atau Sudah Haram?

Lupa Mandi Wajib Usai Melakukan Hubungan Seks, Batalkah Puasanya?

Sulaiman bin Amr, Pemalsu Hadits Tidurnya Orang Berpuasa adalah Ibadah

Ini berbeda dengan metodologi Imam Malik yang sebaliknya dalam masalah hadits mursal. Hadits ini juga tidak punya shawahid yang mengangkatnya mencapai derajat hasan. Imam At-Thabarani meriwayatkannya di dalam kitab Ash-Shaghir dan Awsath, lewat jalur Daud bin Az-Zabarqan dengan lafaz:

Apabila nabi SAW berbuka puasa, beliau mengucakan:

"Bismillahi allahumma laka shumtu, wa 'ala rizkika afthartu."

Imam Al-Hafidz mengomentari Daud sebagai orang yang matruk (riwayatnya ditinggalkan). Abu Daud juga memvonisnya sebagai matruk. Ad-Daruquthuny, Ibnussunni dan At- Tahabari meriyawatkan juga lewat jalur Abdul Malik bin Harun. Namun Az-Zahab mengomentari Abdul Malik sebagai orang yang ditinggalkan riwayatnya. Lafaznya:

اللهم لك صمنا وعلى رزقك أفطرنا اللهم تقبل منسسا إنسسك أنت السميع العليم

Allahumma laka shumna, wa 'ala rizkika aftharna, Allahumma taqabbal minna innaka antas samiul-alim.

Syeikh 'allamah Al-Albani di dalam Al-Irwa' jilid 4 halaman 36 telah menetapkan kedhaifannya.

Meski sebagian besar ulama menilai sanad hadits ini lemah bahkan cenderung dhaif, apakah kita masih diperkenankan berdoa dengan lafaz Allahummalakashumtu? atau memang berdoa hanya dengan lafaz yang berasal dari nash Alquran dan hadits?

Menurut Ustaz Sarwat, para ulama berbeda pendapat tentang hukum berdoa dengan menggunakan lafaz hadits yang derajat keshahihannya masih menjadi perdebatan. Sebagian mengatakan tidak boleh berdoa kecuali hanya dengan lafaz doa dari hadits yang sudah dipastikan keshahihannya. Namun sebagian yang lain mengatakan tidak mengapa bila berdoa dengan lafaz dari riwayat yang kurang dari shahih.

Dalam lafaz doa secara umum, pada dasarnya malah dibolehkan berdoa dengan lafaz yang digubah sendiri. Apalagi ada kecenderungan bahwa lafaz itu diucapkan oleh Rasulullah SAW.

Tak Perlu Mengucapkan Niat karena Sahur Otomatis Sengaja Mau Puasa, Benarkah?

Niat Puasa Ramadhan Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya

Shalat Tarawih 23 Rakaat Lengkap dengan Bacaan Imam, Bilal dan Jawabannya

Tata Cara Sholat Tarawih Menurut Muhammadiyah Lengkap dengan Sholat Iftitah

Niat Puasa Sebulan Penuh dan Dalil Pembenaran dari Ulama Mazhab Maliki

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Pecinta Nasi Uduk

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image