Senin 04 Apr 2022 17:55 WIB

Uni Eropa Kutuk Pembantaian di Bucha Ukraina

Uni Eropa sedang mengkaji paket sanksi baru terhadap Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Seorang pria mengangkat pintu yang menutupi pembukaan kandang beton bawah tanah di mana mayat warga sipil yang dibunuh oleh pasukan Rusia, menurut penduduk, dibuang karena orang tidak dapat mengangkut mereka ke pemakaman di Bucha, Ukraina, Ahad, 3 April 2022 .
Foto: AP/Vadim Ghirda
Seorang pria mengangkat pintu yang menutupi pembukaan kandang beton bawah tanah di mana mayat warga sipil yang dibunuh oleh pasukan Rusia, menurut penduduk, dibuang karena orang tidak dapat mengangkut mereka ke pemakaman di Bucha, Ukraina, Ahad, 3 April 2022 .

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa mengutuk keras kekejaman yang dilaporkan di kota-kota Ukraina yang sebelumnya dikuasai pasukan Rusia, termasuk di Bucha. Menyusul laporan tersebut, perhimpunan Benua Biru mempersiapkan paket sanksi baru untuk Moskow. 

“Pembantaian di kota Bucha dan kota-kota Ukraina lainnya akan tertulis dalam daftar kekejaman yang dilakukan di tanah Eropa,” kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Senin (4/4/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan, Uni Eropa sedang mengkaji paket sanksi baru terhadap Rusia. “Kami berdiri dalam solidaritas penuh dengan Ukraina dan rakyat Ukraina di saat-saat suram ini bagi seluruh dunia,” ucapnya. 

Borrell menegaskan, Rusia sepenuhnya bertanggung jawab atas korban-korban tersebut. Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz telah terlebih dulu menuding Rusia melakukan genosida. Ia mengatakan, anak-anak dan orang tua termasuk di antara para korban tewas di kota Bucha.

“Membunuh warga sipil adalah kejahatan perang. Kita harus tanpa henti menyelidiki kejahatan yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Ukraina ini,” ujar Scholz saat melakukan konferensi pers di Berlin, Ahad (3/4/2022).

Dia pun mengisyaratkan, Jerman sedang mempertimbangkan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia. “Dengan sekutu kami, kami akan memutuskan tindakan lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan,” ujarnya.

Pasukan Rusia diketahui mulai mundur bertahap dari sekitar kota Kiev. Di daerah Bucha, dekat Kiev, mayat warga sipil bergeletakan di jalan-jalan. Seorang pejabat Ukraina mengungkapkan, 280 mayat ditemukan di kuburan massal di sana.

Menurut Jaksa Agung Ukraina Iryna Venedyktova, ditemukan setidaknya 410 mayat di daerah-daerah sekitar Kiev. Dia mengungkapkan, para warga masih trauma untuk dapat menceritakan tentang kejadian yang mereka hadapi. Kementerian Pertahanan Rusia sudah membantah laporan yang menyebut pasukannya membunuh warga sipil saat menarik diri dari kota-kota dekat Kiev.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement