Akibat Adzan Sebelum Waktunya, Umat Islam di Malaysia Qadha Puasa Berjamaah

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah

Selasa 05 Apr 2022 15:13 WIB

Adzan (ilustrasi). Adzan lebih awal di Malaysia muncul dari salah satu stasiun radio Foto: Republika/Agung Supriyanto Adzan (ilustrasi). Adzan lebih awal di Malaysia muncul dari salah satu stasiun radio

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR — Umat Islam yang berbuka setelah mendengar azan Maghrib yang disiarkan empat menit lebih awal dari waktu sebenarnya di radio Tawau, harus mengganti puasanya setelah bulan Ramadhan.  

Hal ini disampaikan Sabah Mufti Datuk Bungsu Aziz Jaafar menanggapi adzan magrib yang dikumandangkan lebih awal dari waktu sebenarnya. Dia juga menuntut pihak Radio Tawau untuk lebih berhati-hati agar tidak salah mengudarakan adzan terlalu dini. 

Baca Juga

“Umat Islam harus selalu waspada dan berhati-hati mengenai waktu berbuka puasa,” ungkapnya dilansir dari Bernama, Selasa (5/4/2022). 

Jaafar menyarankan umat Muslim agar mengacu pada kalender buka puasa yang dikeluarkan oleh otoritas, untuk memastikan kejadian itu tidak terulang kembali. 

Dia juga menambahkan bahwa waktu berbuka puasa didasarkan pada syarak (ajaran Islam) dan bukan pada adzan yang disiarkan di radio. Kejadian kemarin menjadi viral di media sosial dan netizen mengklaim beberapa warga salah berbuka puasa karena mendengarkan adzan yang berasal dari radio.  

Presenter Radio Tawau, Mohd Safwan Junit, melalui laman Facebooknya telah meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Dia juga menjelaskan, ada kesalahan teknis dengan adzan yang dibunyikan sebanyak dua kali, yakni pada pukul 18.16 dan pukul 18.20.

Malaysia merupakan negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam. Seperti halnya di Indonesia, Malaysia akan memulai puasa Ramadhan pada Ahad (3/4/2022).  

“Umat Islam di Malaysia akan memulai puasa Ramadhan pada Ahad (3/4/2022),” kata Penjaga Stempel Penguasa Tan Sri Syed Danial Syed Ahmad dilansir dari Bernama, Jumat (1/4/2022)    

Syed Danial mengatakan tanggal ditetapkan atas perintah Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah setelah disetujui oleh penguasa. Pengumuman itu disiarkan langsung di Radio Televisyen Malaysia (RTM) Jumat. 

Office of the Keeper of Rulers' Seal dalam pernyataan sebelumnya mengumumkan bahwa penampakan hilal untuk awal Ramadhan di Malaysia akan dilakukan pada 1 April.  

Disebutkan, proses penampakan hilal dilakukan di 29 lokasi secara nasional, antara lain di Pontian Kecil, Johor, dan Kompleks Falak Al-Khawarizmi di Kampung Balik Batu, Tanjung Bidara, Melaka.  

Umat Islam di negeri jiran tersebut, telah menghabiskan dua Ramadhan terakhir di bawah standar prosedur operasi (SOP) yang ketat karena pandemi Covid-19. Kali ini akan dilonggarkan di bawah fase transisi ke endemik.  

Sumber: bernama