Meski Didera Derita, Pengungsi Afghanistan Sambut Ramadhan di AS dengan Syukur

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah

Rabu 06 Apr 2022 13:38 WIB

Pengungsi Afghanistan berjalan melalui sebuah kamp pengungsi di Pangkalan Bersama McGuire Dix Lakehurst, New Jersey, AS, Senin, 27 September 2021. Kamp tersebut saat ini menampung sekitar 9.400 pengungsi Afghanistan dan memiliki daya tampung hingga 13.000 orang. Meski Didera Derita, Pengungsi Afghanistan Sambut Ramadhan di AS dengan Syukur Foto: AP/Andrew Harnik Pengungsi Afghanistan berjalan melalui sebuah kamp pengungsi di Pangkalan Bersama McGuire Dix Lakehurst, New Jersey, AS, Senin, 27 September 2021. Kamp tersebut saat ini menampung sekitar 9.400 pengungsi Afghanistan dan memiliki daya tampung hingga 13.000 orang. Meski Didera Derita, Pengungsi Afghanistan Sambut Ramadhan di AS dengan Syukur

REPUBLIKA.CO.ID, LAS CRUCES -- Seluruh umat Islam di seluruh dunia menyambut bulan suci Ramadhan, termasuk mereka yang menjadi pengungsi, seperti pengungsi Afghanistan. Mereka terpaksa pergi ke Amerika Serikat (AS) untuk memulai kehidupan baru.

Di apartemen kecil, mantan tentara Afghanistan Wolayat Khan Samadzoi memandangi matahari yang terbenam di gunung gurun yang muncul di langit Las Cruces, New Mexico. Pria berjanggut lebat itu terlihat sedang berbuka puasa dengan mengunyah kurma.

Baca Juga

Setelah itu, ia bersama istri dan dua anak tertuanya sholat. Pada Sabtu malam, apartemennya dipenuhi dengan gumamam doa mereka.

“Saya berdoa untuk mereka dan mereka berdoa untuk saya, mereka merindukan saya,” kata Samadzoi tentang kerabatnya di rumah.

Keluarga Afghanistan yang dievakuasi ke AS saat Taliban kembali berkuasa musim panas lalu merayakan Ramadhan dengan rasa syukur atas keselamatan mereka. Namun, mereka juga merasakan penderitaan karena jauh dari kerabat terkasih. Mereka khawatir akan nasib kerabatnya di bawah kepemimpinan Taliban.