Rabu 06 Apr 2022 15:42 WIB

Wapres: Industri Fesyen Muslim Perlu Strategi Branding Tepat

Wapres menekankan perlunya strategi branding yang tepat untuk pasarkan fesyen Muslim.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agung Sasongko
Fesyen Muslim (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Ampelsa
Fesyen Muslim (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan perlunya strategi branding yang tepat untuk memasarkan industri fesyen muslim Indonesia. Wapres mengatakan, dengan corak dan keunikan busana Indonesia yang berbeda-beda, memberi peluang untuk menjadi pencipta tren fesyen muslim dunia.

"Perlu dipasarkan dengan strategi branding yang tepat, sehingga keunikan dan keunggulannya semakin dikenal, serta mampu bersaing di pasar domestik maupun luar negeri," kata Wapres ketika membuka Seminar Road to Jakarta Muslim Fashion Week secara virtual di Jakarta, Rabu (6/4).

Baca Juga

Wapres mengingatkan, untuk memajukan sektor fesyen muslim juga, tidak bisa lepas dari kolaborasi dan keterlibatan para pemangku kepentingan terkait seperti desainer, asosiasi, media, serta akademisi dan perguruan tinggi.

Menurutnya, perguruan tinggi, selain sebagai pencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, juga memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan riset-riset yang berkualitas. Sehingga hasil karya perguruan tinggi dapat diserap industri dan sesuai dengan selera pasar global sekaligus memperhatikan aspek keberlanjutan.

Dalam kesempatan itu, Wapres pun mengapresiasi diselenggarakannya penandatanganan kesepakatan antara industri dan akademisi sebagai upaya pengembangan fesyen muslim di Indonesia. Ia berharap, kerja sama ini dapat memperkuat ekosistem yang telah ada dan memberikan dampak positif bagi secara luas.

"Diharapkan perjanjian bersama ini dapat diimplementasikan dengan baik, serta mampu mendorong seluruh akademisi dan industri untuk semakin kuat berkolaborasi, sehingga akan mengakselerasi pengembangan fesyen muslim Indonesia," katanya.

Selain itu, demi menunjang kemajuan fesyen muslim, Wapres menilai perlunya lingkungan serta kebijakan yang menunjang dan berkelanjutan. Termasuk pula peta jalan pengembangan fesyen muslim yang berkesinambungan.

Wapres menyampaikan optimismenya bahwa fesyen muslim Indonesia dapat terus maju dan dikenal tidak hanya di kalangan nasional namun juga internasional.

"Saya optimis, dengan berbagai inisiatif yang telah dan terus dilakukan oleh semua pihak, Insya Allah kita akan mampu bersama-sama menjadikan Indonesia sebagai Kiblat Fesyen Muslim Dunia pada tahun 2024," ujar Wapres.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan sekaligus Ketua Komite Promosi Fesyen Muslim Indonesia Didi Sumedi menyampaikan Jakarta Muslim Fashion Week digelar untuk memajukan dan meningkatkan daya saing industri fesyen Indonesia di tingkat nasional dan global.

Karena itu, Kementerian Perdagangan sebagai inisiator kegiatan membuat target-target yang akan dicapai pada tahun-tahun berikutnya.

"Fokus strateginya adalah penguatan branding fesyen muslim Indonesia dengan segala potensi, kreativitas dan inovasi produk. Tahun 2023, tahun depan, kita targetkan dengan penguatan networking nya dengan terjun langsung dalam peta fesyen internasional," kata Didi.

Ia mengungkapkan, Kemendag saat ini sudah melakukan kerja sama dengan berbagai institusi di internasional. Salah satu contohnya misalnya yang sudah kita lakukan dengan Jepang.

Kemendag pun menargetkan 2024 menjadi titik deklarasi Indonesia sebagai pusat fesyen muslim di dunia melalui Jakarta Muslim Fashion Week.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement