Pasar Ramadhan Kesempatan Bangkitkan Ekonomi Masyarakat

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ani Nursalikah

Rabu 06 Apr 2022 17:31 WIB

Warga membeli takjil untuk berbuka puasa di pasar sore Kampung Ramadhan Jogokariyan, Yogyakarta, Senin (4/4/2022). Pasar sore yang hanya ada saat Ramadhan ini menjual berbagai macam menu berbuka puasa. Sebanyak 270 UMKM mengikuti pasar sore yang ke-18 ini. Adanya pasar sore diharapkan bisa menghidupkan perekonomian di sekitar Masjid Jogokariyan saat Ramadhan. Foto: Wihdan Hidayat / Republika Warga membeli takjil untuk berbuka puasa di pasar sore Kampung Ramadhan Jogokariyan, Yogyakarta, Senin (4/4/2022). Pasar sore yang hanya ada saat Ramadhan ini menjual berbagai macam menu berbuka puasa. Sebanyak 270 UMKM mengikuti pasar sore yang ke-18 ini. Adanya pasar sore diharapkan bisa menghidupkan perekonomian di sekitar Masjid Jogokariyan saat Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan pasar Ramadhan merupakan kesempatan membangkitkan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19. Tahun ini, keberadaan pasar Ramadhan kembali menggeliat.

Bahkan, pasar Ramadhan ini diselenggarakan di masjid-masjid. Hal ini membuat masjid tidak hanya sebagai pusat ibadah, namun juga pusat pertumbuhan perekonomian.

Baca Juga

"Ini adalah kesempatan untuk membangkitkan ekonomi masyarakat. Beberapa kampung memulai kegiatan pasar Ramadhan, intinya mendorong agar Ramadhan memberikan kesempatan ke masyarakat sekitar masjid," kata Heroe di Pasar Ramadhan Program Santripreneur di Kampung Malangan, Giwangan, Yogyakarta, Rabu (6/4/2022).

Ia juga tengah membuat model masjid yang dapat dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Dengan begitu, masjid yang menjadi role model nantinya juga dapat menjadi contoh bagi masjid lainnya, khususnya masjid yang ada di Kota Yogyakarta.

Upaya tersebut saat ini masih tengah disusun. Heroe menyebut dalam membuat masjid sebagai contoh pusat ekonomi ini dilakukan bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Diharapkan, masjid yang juga sebagai pusat ekonomi ini nantinya dapat mengembangkan perekonomian masyarakat sekitar. Saat ini, setidaknya ada sekitar 550 masjid yang terdata di Pemkot Yogyakarta.

"Kami kemarin bersama Baznas sedang mencoba untuk bagaimana menjadikan masjid juga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi," ujar Heroe.

Terkait dengan Pasar Ramadan Program Santripreneur, Heroe menuturkan program tersebut dapat menumbuhkan kemampuan berusaha santri untuk bekal mendatang. Termasuk menjadikan santri dan pondok pesantren sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kedepannya.

"Ini tentu harus dilakukan dengan baik, apalagi jika Pasar Ramadan Kampung Malangan ini dijadikan kegiatan rutin tiap tahun. Terutama agar keberlanjutan pengembangan ekonomi bisa berjalan dan artinya masyarakat sekitar bisa diberdayakan," jelasnya. 

photo
Warga memadati pasar sore Kampung Ramadhan Jogokariyan di Yogyakarta, Senin (4/4/2022). Pasar sore yang hanya ada saat Ramadhan ini menjual berbagai macam menu berbuka puasa. Sebanyak 270 UMKM mengikuti pasar sore yang ke-18 ini. Adanya pasar sore diharapkan bisa menghidupkan perekonomian di sekitar Masjid Jogokariyan saat Ramadhan. - (Wihdan Hidayat / Republika)