Tadabur Alam, Ngabuburit Ala Santri Ponpes Al Hasani Kebumen

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah

Sabtu 09 Apr 2022 22:09 WIB

Ponpes Al Hasani Kebumen Kebumen asuhan Gus Fachrudin Achmad Nawawi melakukan tadabur alam sembari ngabuburit Ramadhan  Foto: Dok Istimewa Ponpes Al Hasani Kebumen Kebumen asuhan Gus Fachrudin Achmad Nawawi melakukan tadabur alam sembari ngabuburit Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN – Ngabuburit dapat dikatakan sebagai tren atau tradisi yang sangat melekat dengan Ramadhan. Dalam tradisi menunggu berbuka puasa ini, umumnya masyarakat Indonesia mengisinya dengan jalan-jalan, bermain, bercengkerama bersama teman-teman dan lainnya.

Namun, Pondok Pesantren Al Hasani di Desa Jatimulyo, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen mempunyai cara yang unik untuk ngabuburit pada Ramadhan. Sambil menunggu berbuka puasa, kiai pesantren ini mengajak santrinya untuk tadabur alam.

Baca Juga

Tadabur alam adalah kegiatan merenungi dan menghayati segala sesuatu yang ada di alam. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap Ramadan. Dalam ngabuburit ini, puluhan santri dan santriwati  berbondong-bondong membawa kitab kuning ke area persawahan yang tak jauh dari lokasi Pesantren Al Hasani.

Dengan dibimbing langsung oleh kiainya, para santri sangat antusias belajar mengaji dan menghafal kitab. Suasana terasa damai dan penuh hikmah. Ini merupakan bagian dari kegitaan positif untuk mengisi Ramadan.

Dalam ngabuburit ala santri ini, Pengasuh Ponpes Al Hasani, Gus Fachrudin Achmad Nawawi, menyampaikan bahwa terdapat dua jenis ayat Alquran, yaitu qauliyah dan kauniyah.

Ayat-ayat qauliyah merupakan ayat-ayat yang telah difirmankan Allah SWT secara langsung dalam mushaf Alquran. Sedangkan ayat kauniyah yaitu tanda-tanda kebesaran Allah yang tidak terdapat dalam Alquran.

“Ayat kauniyah, yaitu ayat-ayat dalam bentuk segala ciptaan Allah SWT berupa alam semesta dan semua yang ada di dalamnya. Ayat-ayat ini meliputi segala macam ciptaan Allah SWT, baik itu yang kecil atau mikrokosmos ataupun yang besar yakni makrokosmos,” ujar Gus Fachru dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Sabtu (8/4/2022).

Gus Fachru menjelaskan, kegiatan tadabur alam ini bertujuan untuk mengajarkan kepada para santri akan pentingnya mencintai alam. Menurut dia, mengaji di alam terbuka juga dapat membuat para santri lebih fokus dan mudah dalam proses belajar menghafal kitab.

“Mengaji di alam terbuka ini menjadi kegiatan favorit para santri sembari menunggu waktu berbuka puasa,” ucap Gus Fachru.

Dengan Tadabur Alam ini diharapkan dapat membuat para santri lebih dekat dengan alam, mensyukuri nikmat dan ciptaan Allah SWT, serta mengimani kebesaran-Nya. Menurut Gus Fachru, ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan iman dan takwa para santri.

“Ini juga dapat dijadikan sebagai kegiatan belajar secara outdoor santri agar bisa meningkatkan keimanan kepada Allah serta dapat memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar dan melestarikannya,” kata Gus Fachru.