Senin 11 Apr 2022 17:50 WIB

Menlu Jerman: Kami Lihat Indikasi Besar Kejahatan Perang di Ukraina

Annalena Baerbock mengatakan, penting untuk mengamankan bukti-bukti.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
 Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock. Baerbock mengatakan, negaranya melihat indikasi besar tentang terjadinya kejahatan perang di Ukraina.
Foto: AP/Markus SchreiberPOOL AP
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock. Baerbock mengatakan, negaranya melihat indikasi besar tentang terjadinya kejahatan perang di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan, negaranya melihat indikasi besar tentang terjadinya kejahatan perang di Ukraina. Menurut dia, sebelum lembaga berwenang memutuskan, bukti-bukti terkait hal tersebut harus diamankan.

“Kami memiliki indikasi besar kejahatan perang (di Ukraina). Pada akhirnya, pengadilan harus memutuskan, tapi bagi kami penting untuk mengamankan semua bukti,” kata Baerbock, Senin (11/4/2022).

Baca Juga

Dia mengungkapkan, Jerman akan mulai menghentikan total penggunaan bahan bakar fosil, dimulai dengan batu bara, kemudian minyak dan gas. Dia berharap hal itu dapat diimplementasikan bersama di Uni Eropa. “Kita perlu rencana bersama dan terkoordinasi untuk sepenuhnya menghapus bahan bakar fosil agar dapat menarik diri sebagai Uni Eropa,” ucapnya.

Pekan lalu, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan, negaranya dapat mengakhiri impor minyak dari Rusia tahun ini. “Kami secara aktif bekerja untuk menjadi independen dari impor minyak (Rusia) dan kami pikir kami akan bisa mencapainya selama tahun ini,” kata Scholz dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di London, Jumat (8/4/2022).

Pada Kamis (7/4/2022) pekan lalu, Uni Eropa menyetujui paket sanksi ekonomi baru untuk Rusia. Salah satu sanksi di dalamnya adalah larangan impor batu bara dari negara tersebut. Larangan bakal diterapkan mulai Agustus mendatang. Kendati demikian, Eropa masih terpecah perihal apakah produk gas dan minyak Rusia juga perlu diembargo.

Menurut lembaga kajian Bruegel, saat ini Eropa menghabiskan dana sekitar 450 juta dolar AS per hari untuk memperoleh minyak mentah dan produk olahan Rusia. Minyak dan produk minyak menghasilkan lebih dari sepertiga pendapatan ekspor Moskow tahun lalu. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement