Jumat 15 Apr 2022 03:58 WIB

Mendzalimi Diri Sendiri

Kata Dzalim, pertama muncul pada ayat 51 surat Al-Baqarah

Rep: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)/ Red: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)
Allah Memperkenalkan (71) Mendzalimi Diri Sendiri - Suara Muhammadiyah
Allah Memperkenalkan (71) Mendzalimi Diri Sendiri - Suara Muhammadiyah

Oleh: Lutfi Effendi

Ramadhan telah tiba, kembali kami tampilkan uraian singkat tentang Al Qur’an sebagai tadarus singkat selama bulan Ramadhan. Tadarus ini, meneruskan tulisan sejenis yang diupload Ramadhan tahun lalu. Moga Bermanfaat.

Pada tulisan kali ini,   masih ditampilkan Qs Al Baqarah ayat 57  yang masih terkait dengan kisah Bani Israil:

وَظَلَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْغَمَامَ وَاَنْزَلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوٰى ۗ كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ ۗ وَمَا ظَلَمُوْنَا وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ

 

wa ẓallalnā ‘alaikumul-gamāma wa anzalnā ‘alaikumul-manna was-salwā, kulụ min ṭayyibāti mā razaqnākum, wa mā ẓalamụnā wa lāking kānū anfusahum yaẓlimụn

Dan Kami menaungi kamu dengan awan dan Kami menurunkan kepadamu manna dan salwa. Makanlah (makanan) yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu. Mereka tidak menzalimi Kami, tetapi justru merekalah yang menzalimi diri sendiri. (Qs Al Baqarah 57)

Pada pembasan Ayat 57 dari surat Al-Baqarah ini  telah kita bahas mengenai naungan Allah, serta tentang iManna dan Salwa.  Kali ini tentang  mendzalimi diri sendiri, wa mā ẓalamụnā wa lāking kānū anfusahum yaẓlimụn (Mereka tidak mendzalimi Kami, tetapi justru merekalah yang mendzalimi diri sendiri).

Kata Dzalim sendiri, pertama muncul (dari depan) pada ayat 51 surat Al-Baqarah:

وَاِذْ وٰعَدْنَا مُوْسٰىٓ اَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْۢ بَعْدِهٖ وَاَنْتُمْ ظٰلِمُوْنَ

wa iż wā’adnā mụsā arba’īna lailatan ṡummattakhażtumul-‘ijla mim ba’dihī wa antum ẓālimụn

Dan (ingatlah) ketika Kami menjanjikan kepada Musa empat puluh malam. Kemudian kamu (Bani Israil) menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sesembahan) setelah (kepergian)nya, dan kamu (menjadi) orang yang dzalim.(Al Baqarah 51)

Dzalim atau Adz-Dzhulmu memiliki arti, meletakkan sesuatu kepada yang bukan menjadi tempatnya. الظُّلْمُ: و ضْع الشيء في غير مو ضعه. Artinya adalah, “Az-Ahulmu adalah meletakan sesuatu yang bukan pada tempatnya”.

Dalam hal dzalim yang ada pada ayat 51, orang yang dzalim itu menyembah selain Allah. Orang yang menyembah selain Allah itu orang yang meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Karena sesungguhnya sesembahan itu hanyalah Allah.

Dan perbuatan dzalim ini, menurut ayat 57 ini sebetulnya mendzalimi diri sendiri. Hal yang sama sebetulnya telah disebut dalam ayat 54, ketika Musa berkata pada kaumnya, bahwa mereka telah mendzalimi diri sendiri.

وَاِذْ قَالَ مُوْسٰى لِقَوْمِهٖ يٰقَوْمِ اِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ اَنْفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوْبُوْٓا اِلٰى بَارِىِٕكُمْ فَاقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ عِنْدَ بَارِىِٕكُمْۗ فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۗ اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

wa iż qāla mụsā liqaumihī yā qaumi innakum ẓalamtum anfusakum bittikhāżikumul-‘ijla fa tụbū ilā bāri`ikum faqtulū anfusakum, żālikum khairul lakum ‘inda bāri`ikum, fa tāba ‘alaikum, innahụ huwat-tawwābur-raḥīm

Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Kamu benar-benar telah menzalimi dirimu sendiri dengan menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sesembahan), karena itu bertobatlah kepada Penciptamu dan bunuhlah dirimu. Itu lebih baik bagimu di sisi Penciptamu. Dia akan menerima tobatmu. Sungguh, Dialah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.(Qs Al-Baqarah 54)

Apa yang bisa kita ambil dari pelajaran di atas:

Apa yang dilakukan oleh seseorang sejatinya akan kembali kepada diri mereka sendiri, termasuk perbuatan dzalim dan perbuatan negatif lainnya. Karenanya, Nabi Muhammad juga melarang umatnya berbuat demikian.

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

قال الله تبارك وتعالى: يا عبادي، إني حرمت الظلم على نفسي، وجعلته بينكم محرمًا؛ فلا تظالموا

“Allah Tabaaraka wa ta’ala berfirman: ‘wahai hambaku, sesungguhnya aku haramkan kezaliman atas Diriku, dan aku haramkan juga kezaliman bagi kalian, maka janganlah saling berbuat zalim’” (HR.  Muslim no. 2577).

Wa Allahu a’lam bish-shawab. (**”)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan suaramuhammadiyah.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab suaramuhammadiyah.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement