Rabu 13 Apr 2022 05:26 WIB

Merencanakan Keselamatan Dunia Akhirat

Merencanakan Keselamatan Dunia Akhirat

Rep: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)/ Red: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)
Merencanakan Keselamatan Dunia Akhirat - Suara Muhammadiyah
Merencanakan Keselamatan Dunia Akhirat - Suara Muhammadiyah

GORONTOALO, Suara Muhammadiyah – Pengurus Masjid Kampus Yusup Polapa sudah menjadwalkan pemberi ceramah kultum setiap sebelum Sholat Dhuhur setiap harinya, bukan cuman di bulan suci Ramadhan diluar bulan suci ramadhan tetap berjalan sesuai jadwal karena sudah menjadi kebiasaan.

Memasuki hari kesebelas Ramadhan 1443 Hijriyah, sesuai jadwal yang memberikan kultum adalah Rektor UMGO Prof. Dr. Abd. Kadim Masaong di Masjid Yusup Polapa (12/4/2022).

Prof. Abd. Kadim Masaong dalam ceramahnya menyampaikan tema yaitu merencanakan keselamatan, dimana pada prinsipnya manusia tempatnya di syurga bukan neraka, dan semua perintah awalnya halal, buktinya ketika nabi Adam diciptakan Allah ditempatkan di syurga,” tegasnya.

Lanjut Prof. Kadim menyampaikan nanti nabi Adam tergoda oleh syetan dan melanggar larangan Allah, dan Allah mencap syetan sebagai pembangkan maka pada saat itu diciptakan Neraka. Sehingga Syetan meminta izin kepada Allah untuk menggoda anak cucu Adam karena tidak mau sendiri masuk Neraka, dan itu di izinkan Allah.

Maka Allah memberi rumus agar selamat dari Neraka yaitu Allah berfirman Tidak menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah, maka kunci untuk selamat dari godaan syetan adalah taat beribadah kepada Allah, itu strategi pertama,” ucapnya.

Selanjutnya strategi dengan adanya bulan suci Ramadhan, ada 1 bulan dari 12 bulan untuk berpuasa dan beribadah, dimana semua pahala dilipatgandakan dan dosa diampuni, kenapa kita tidak menggunakan strategi dan fasilitas dari Allah, siang kita berpuasa dan malam hari kita mendirikan dan menegakkan malam Ramadhan dengan sholat dan amalan lain.

Namun sekarang memasuki malam 11 Ramadhan jika melihat jamaah, shafnya sudah mulai maju ke depan, maka mari di bulan suci Ramadhan kita mantapkan beribadah kepada Allah.

Janganlah memperturutkan hawa nafsu karena itu adalah godaan syetan untuk menjadi pengikut syetan. Jika tidak ke Masjid berjamaah padahal kita tahu keutamaan sholat sendirian dengan berjammah 1 : 27 derajat, maka kita sudah tergoda oleh syetan.

Kemudian tujuan puasa agar kita bertaqwa, jadi banyak manusia berpuasa tapi tidak mendapatkan predikat taqwa, karena sibuk urusan mempercantik cat rumah, sibuk urusan gorden, sibuk urus kursi baru untuk persiapan hari raya.

Sebagai orang managemen, dalam teori managemen kita harus punya target ketaqwaan dalam persentase, gak usah sampai 100 %, 80 % saja sudah bagus. Petani jika punya target dari 5 ton mau menaikkan menjadi 7 ton hasilnya maka akan bersungguh untuk mencapainya, begitupun di bulan suci Ramadhan harus punya target.

Jika punya target termasuk khatamkan Al qur’an berapa kali dalam bulan suci Ramadhan, mengerjakan amalan sunnah karena amalan sunnah di bulan suci Ramadhan sama derajatnya dengan ibadah wajib. Jadi hidup itu pilihan, termasuk masuk syurga dan neraka itu pilihan tergantung dari amalan kita.

Jika Imannya kelas profesor maka syetan yang akan menggodanya adalah profesor juga, kalau tidak bisa dari depan, maka akan menggoda dari samping kiri kanan dan dari belakang. Maka perkuat iman dan Taqwa kita untuk melawan godaan syetan,” tutupnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan suaramuhammadiyah.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab suaramuhammadiyah.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement