Jumat 15 Apr 2022 02:11 WIB

Muslim di India Jadi Sasaran Penyerangan Selama Perayaan Hindu

Serangan terhadap Muslim ini meningkat di India karena lusinan insiden Islamofobia.

Rep: Mabruroh/ Red: Dwi Murdaningsih
Arsip foto Seorang prajurit paramiliter berpatroli melewati sebuah toko yang terbakar di desa Rowa, sekitar 220 kilometer dari Agartala, di negara bagian Tripura, India, Rabu, 27 Oktober 2021.
Foto: AP/Panna Ghosh
Arsip foto Seorang prajurit paramiliter berpatroli melewati sebuah toko yang terbakar di desa Rowa, sekitar 220 kilometer dari Agartala, di negara bagian Tripura, India, Rabu, 27 Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Muslim di India telah menjadi sasaran dalam serangkaian serangan selama dua minggu terakhir oleh kelompok-kelompok Hindu sayap kanan yang merayakan festival Ram Navami. Ram Navami merupakan festival yang menandai kelahiran Dewa Ram, salah satu dewa utama umat Hindu.

Tagar #IndianMuslimsUnderAttack sejauh ini telah menarik sekitar 150 ribu tweet. Banyak video dan gambar yang menunjukkan Muslim dan properti mereka diserang oleh massa Hindu. Polisi dituduh telah bekerja dengan massa yang menargetkan Muslim.

Baca Juga

Selama menjelang festival, prosesi Hindu berbaris melalui daerah mayoritas Muslim meneriakkan slogan-slogan Islamofobia. Olok-olok ini dalam beberapa kasus memicu pembalasan Muslim.

Banyak penyelenggara, termasuk yang berafiliasi dengan BJP sayap kanan Perdana Menteri Narendra Modi, memilih untuk mengadakan aksi unjuk rasa di malam hari setelah umat Islam berbuka puasa Ramadhan.

Pada sebuah rapat umum di Khargone di negara bagian Madhya Pradesh pada Ahad kemarin, rapat umum berubah menjadi kekerasan ketika umat Hindu dan Muslim saling melempar batu. Ekstremis Hindu kemudian menyerang Muslim dan membakar sebuah masjid sementara polisi dilaporkan berjaga. Sedikitnya 24 orang, termasuk enam petugas polisi terluka dalam kekerasan tersebut.

Pemerintah negara bagian kemudian menghancurkan puluhan rumah Muslim di kota itu. Menurut Indian Express, sebanyak 16 rumah dan 29 toko di lima wilayah diratakan pada Senin (11/4/2022).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement