Ahad 17 Apr 2022 18:41 WIB

China Eastern Mulai Gunakan Lagi Boeing 737-800

China Eastern sempat mengandangkan lebih dari 200 pesawat tipe itu.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Sebuah taksi pesawat China Eastern Airlines di landasan pacu di Bandara Internasional Kunming Changshui, Selasa, 22 Maret 2022, di Kunming, di provinsi Yunnan, China barat daya. Maskapai China Eastern mulai menggunakan lagi pesawat Boeing 737-800
Foto: AP/Dake Kang
Sebuah taksi pesawat China Eastern Airlines di landasan pacu di Bandara Internasional Kunming Changshui, Selasa, 22 Maret 2022, di Kunming, di provinsi Yunnan, China barat daya. Maskapai China Eastern mulai menggunakan lagi pesawat Boeing 737-800

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Maskapai China Eastern mulai menggunakan lagi pesawat Boeing 737-800 untuk penerbangan komersial kurang dari satu bulan usai kecelakaan yang menewaskan 132 orang di dalam pesawat. China Eastern sempat mengandangkan lebih dari 200 pesawat tipe itu.

Pada Ahad (17/4/2022) data Flightradar24 menunjukkan penerbangan China Eastern dengan nomor MU5843 yang menggunakan pesawat Boeing 737-800 berusia tiga tahun lepas landas dari Kota Kunming pada pukul 09.58 waktu setempat. Kemudian mendarat di Kota Chengdu pada pukul 11.30.

Baca Juga

Flightradar24 melaporkan pesawat itu lolos tes penerbangan pada Sabtu (16/4/2022). kemarin. Terbang dari Chengdu pukul 13.02 waktu setempat untuk tiba di Kunming.

Flightradar24 menambahkan pada Ahad ini pesawat Boeing 737-800 lain juga melakukan tes terbang di Shanghai. Tempat kantor pusat China Eastern berada. Maskapai itu belum dapat dimintai komentar.

Pada 21 Maret lalu penerbangan MU5735 yang terbang dari Kunming menuju Guangzhou jatuh di pegunungan Guangxi dan menewaskan 123 penumpang dan sembilan awak pesawat di dalamnya. Insiden ini menjadi kecelakaan penerbangan terburuk China dalam 28 tahun terakhir.

China sudah mendapatkan dua kotak hitam dari pesawat tersebut. Mereka mengatakan akan mengajukan laporan awal ke lembaga penerbangan PBB, ICAO dalam waktu 30 hari. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement