Rabu 20 Apr 2022 11:01 WIB

5 Negara Eropa Serukan Bentrokan di Yerusalem Dihentikan

Para pihak diminta menghormati status quo tempat-tempat suci di Yerusalem.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Wanita Palestina berdoa selama bulan suci Islam Ramadhan di depan kuil Dome of the Rock di kompleks Masjid Al Aqsa di kota tua Yerusalem, Jumat, 8 April 2022.
Foto: AP/Mahmoud Illean
Wanita Palestina berdoa selama bulan suci Islam Ramadhan di depan kuil Dome of the Rock di kompleks Masjid Al Aqsa di kota tua Yerusalem, Jumat, 8 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lima negara Eropa anggota Dewan Keamanan PBB menyerukan bentrokan di Yerusalem dihentikan. Namun mereka tidak menyebut secara eksplisit tentang eskalasi baru-baru ini di kompleks Masjid al-Aqsa akibat aksi penyerbuan pasukan Israel.

“Kekerasan harus segera dihentikan. Korban sipil lebih lanjut harus dicegah. Status quo tempat-tempat suci harus dihormati sepenuhnya,” kata Irlandia, Prancis, Estonia, Norwegia, dan Albania dalam pernyataan bersama, Selasa (19/4), dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Pernyataan itu dirilis setelah Dewan Keamanan PBB menggelar sesi darurat untuk membahas eskalasi terbaru di Yerusalem. “Situasi keamanan yang memburuk menyoroti kebutuhan pemulihan cakrawala politik untuk proses perdamaian yang kredibel,” kata kelima negara tersebut.

Sesi darurat di Dewan Keamanan PBB digelar atas permintaan Uni Emirat Arab (UEA), Norwegia, Prancis, Irlandia, dan China. Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken telah meminta para pihak untuk menghormati status quo tempat-tempat suci di Yerusalem. 

“Menteri Blinken menekankan pentingnya menegakkan status quo bersejarah di Haram al-Sharif/Temple Mount, dan penghargaan atas peran khusus Kerajaan Hashemite Yordania sebagai penjaga tempat-tempat suci umat Islam di Yerusalem,” kata Departemen Luar Negeri AS saat merilis keterangan tentang percakapan via telepon antara Blinken dan Menlu Yordania Ayman Safadi, Selasa.

Dalam kesempatan itu, Blinken dan Safadi juga membahas tentang pentingnya memulai kembali pembicaraan Israel-Palestina guna mengakhiri kekerasan serta menahan diri dari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan. “Menteri (Blinken) menegaskan kembali komitmen AS terhadap stabilitas di kawasan dan dukungan untuk solusi dua negara terkait konflik Israel-Palestina,” kata Departemen Luar Negeri AS.

Sejumlah negara Arab, yakni Arab Saudi, UEA, Iran, Bahrain, Mesir, dan Yordania telah mengecam aksi penggerudukan pasukan Israel ke kompleks Masjid al-Aqsa pada 15 April lalu. Mereka meminta Israel menghentikan segala tindakan yang merusak kesucian situs tersuci ketiga milik umat Islam tersebut.

Situasi di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa telah memanas sejak Jumat (15/4) pekan lalu. Pasukan Israel menggeruduk situs tersuci ketiga milik umat Islam itu saat ribuan warga hendak menunaikan salat Subuh. Israel berdalih, tindakan itu dilakukan untuk mengangkut tumpukan batu yang dikumpulkan di area kompleks al-Aqsa.

Kepolisian Israel mengeklaim, mereka mulai menggeruduk Masjid al-Aqsa setelah adanya sekelompok warga yang melemparkan batu ke arah ruang doa umat Yahudi di Tembok Barat. Polisi Israel hendak membubarkan dan memukul mundur kelompok tersebut. Pada momen itulah bentrokan pecah. Lebih dari 150 warga Palestina mengalami luka-luka dalam kejadian itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement