Rabu 20 Apr 2022 14:49 WIB

Gereja Kuno Berusia 1.500 Tahun Ditemukan di Bawah Danau Turki

Basilika di barat laut Turki yang telah tenggelam di bawah air selama berabad-abad.

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih
Gereja kuno ditemukan di bawah danau Turki.
Foto: Arkeofili/Public Domain
Gereja kuno ditemukan di bawah danau Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sisa-sisa basilika berusia 1.500 tahun yang dibangun untuk menghormati St. Neophytos ditemukan di Turki. Gereja kuno ini ditemukan ketika permukaan air di Danau Iznik di provinsi Bursa di Turki turun akhir-akhir ini.

Dilansir dari Daily Sabah, basilika di barat laut Turki yang telah tenggelam di bawah air selama berabad-abad dan diperkirakan berasal dari abad ke-4 atau ke-5 M. Situs ini ditemukan ketika gambar udara danau mengungkapkan reruntuhan gereja Bizantium yang terendam dan hanya berjarak 20 meter dari perbatasan danau.

Baca Juga

Para arkeolog mengidentifikasi sebuah basilika yang terendam di sana pada awal tahun 2014. Namun, saat kekeringan melanda wilayah tersebut, penurunan permukaan air menempatkannya sangat dekat dengan permukaan.

Selama periode Bizantium dan Kristen awal, daerah tersebut termasuk kota Nicea. Menurut para ahli, Basilika merupakan contoh konstruksi Kristen awal.

Gereja ini diperkirakan tenggelam di danau setelah gempa bumi sekitar tahun 740M. Sejak penggalian dimulai pada tahun 2015 dengan tujuan menampilkan reruntuhan basilika sebagai bagian dari museum bawah laut, beberapa objek penting telah ditemukan.

Dilansir dari situs web My Modern Met, sebuah tim yang dipimpin oleh Dr. Mustafa Sahin, kepala arkeologi di Universitas Bursa Uludag, melakukan penggalian bawah air untuk mempelajari gereja yang tenggelam.

Basilika dibangun di atas struktur yang ada, yang merupakan praktik umum pada periode itu. Selain itu, tidak ada mosaik atau lantai batu yang ditemukan, membuat para ahli percaya bahwa struktur yang ada memiliki lantai tanah atau kayu. Di situs tersebut, beberapa kuburan ditemukan, beberapa diantaranya berisi kerangka beberapa anak kecil dan orang dewasa paruh baya.

Gereja ini diyakini didedikasikan untuk santo martir St. Neophytos. Gereja itu dibangun di lokasi pemakaman St. Neophytos karena merupakan kebiasaan untuk membangun gereja di atas kuburan para martir. Dr. Sahin percaya bahwa struktur di mana basilika berdiri dulunya adalah kuil pagan yang didedikasikan untuk dewa Yunani kuno Apollo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement