Arab Saudi Klaim Masjidil Haram Bebas Wabah Penyakit Selama Ramadhan

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah

Jumat 22 Apr 2022 21:28 WIB

Jamaah umroh di Masjidil Haram. Arab Saudi melakukan sterilisasi berkala untuk kebersihan Masjidil Haram Foto: AP Photo/Amr Nabil Jamaah umroh di Masjidil Haram. Arab Saudi melakukan sterilisasi berkala untuk kebersihan Masjidil Haram

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH– Menteri Kesehatan Kerajaan Arab Saudi, Fahad Al-Jalajil mengklaim bahwa tidak ada kasus wabah epidemi, penyakit, atau peristiwa yang mengancam kesehatan masyarakat di Masjidil Haram sejauh ini di bulan Ramadhan. Pernyataan itu diterangkannya selama pembaruan informasi rutin pada Kamis (21/4/2022).

Menkes Arab Saudi menyebut status kesehatan di antara peziarah dan pengunjung Masjidil Haram "menentramkan." 

Baca Juga

Ditambah pelayanan rumah sakit dan pusat perawatan kesehatan primer di Makkah telah beroperasi maksimal dan menyediakan semua layanan rawat jalan dan medis yang mungkin dibutuhkan jamaah. 

“Rencana pencegahan yang disiapkan untuk musim umroh Ramadhan 2022 meliputi tindakan preventif, prosedur pemeriksaan epidemiologi dan penanggulangan penyakit menular,” katanya dilansir dari Arab News, Kamis (22/4/2022). 

Menurutnya, selama 20 hari pertama Ramadhan, lebih dari 7.200 peziarah mengunjungi rumah sakit di Makkah, dan 36 operasi darurat dan 291 dialisis dilakukan. Kementerian kesehatan telah merekrut lebih dari 18 ribu orang untuk melayani peziarah dan pengunjung Masjidil Haram.

Al-Jalajil juga berterima kasih kepada Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman atas dukungan mereka untuk semua sektor yang beroperasi selama musim umrah Ramadhan ini. 

Berbagai fasilitas penunjang jamaah telah diberikan Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, seperti inovasi baru fasilitas robot yang menjawab pertanyaan jamaah seputar ibadah.

Ini dirancang untuk memberikan nasihat kepada para peziarah, termasuk memberikan fatwa tentang masalah hukum dalam melakukan umrah. 

Robot ini dilaporkan mampu berkomunikasi dalam bahasa Arab, Inggris, dan Urdu dan terletak di halaman Masjidil Haram, dekat Gerbang Raja Abdulaziz.