Sabtu 23 Apr 2022 23:48 WIB

Mengapa Uni Emirat Arab Kembali Tertarik Rekrut Imam Asal Indonesia? Ini Alasannya

Kemenag bekerja sama dengan Uni Emirat Arab membuka pendaftaran imam

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Lowongan jadi imam masjid di Uni Emirat Arab. Kemenag bekerja sama dengan Uni Emirat Arab membuka pendaftaran imam
Foto: Depag
Lowongan jadi imam masjid di Uni Emirat Arab. Kemenag bekerja sama dengan Uni Emirat Arab membuka pendaftaran imam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) kembali membuka seleksi imam masjid asal Indonesia untuk ditempatkan di Uni Emirat Arab (UEA). Namun, sebelum mengikuti seleksi ini, setiap calon imam dari Indonesia hendaknya memperhatikan syarat-syaratnya.

“Kemenag kembali membuka seleksi imam masjid untuk ditugaskan di Uni Emirat Arab. Pendaftaran dibuka dari 25 April hingga 7 Mei 2022. Kita akan menjaring lebih banyak calon imam dari seluruh Indonesia,” ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (23/4/2022).  

Baca Juga

Kamaruddin menjelaskan, pada 2021 lalu setidaknya ada 50 imam yang lolos seleksi, dan 30 orang di antaranya telah diberangkatkan untuk bertugas di Uni Emirat Arab. Sedangkan 20 imam berikutnya akan diberangkatkan setelah Idul Fitri 1443 Hijriyah.

“Tahun 2022 ini ditargetkan akan terseleksi 150 orang imam untuk ditugaskan menjadi duta Indonesia sebagai imam di masjid-masjid di UEA,” ucap dia.

Kamaruddin mengatakan, pengiriman imam masjid ke Uni Emirat Arab merupakan bagian strategis dari kerja sama bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Uni Emirat Arab. Para imam masjid juga menjadi duta Indonesia di sana.

“Program ini ikut berkontribusi pada peningkatan kerja sama bilateral kedua negara, termasuk meningkatkan citra Indonesia di mata masyarakat UEA,” kata Kamaruddin.

Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib, menjelaskan imam masjid asal Indonesia banyak diminati negara luar lantaran berpaham ahlus sunnah wal jamaah (Aswaja). 

Selain itu, menurut dia, imam asal Indonesia juga memiliki kemampuan dalam membaca Alquran. Indonesia ini memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia. Indonesia memiliki banyak lembaga pendidikan Islam. “Umat Islamnya moderat, berperilaku mulia, pahamnya ahlus sunnah wal jamaah dan cara pikirnya wasatiah (moderat),” jelas Adib.

Karakter ini, lanjut dia, merupakan bagian penting dalam ajaran Islam sebagai pembawa kasih sayang bagi semesta alam.

Seleksi imam masjid dilakukan secara daring dan luring. Pendaftaran dilakukan secara online. Setelah berkas administrasi calon peserta masuk, Kemenag akan memverifikasi dan memberikan pengumuman peserta yang berhak mengikuti tes seleksi pada 9 Mei 2022. 

Sementara untuk waktu seleksinya kita tetapkan selama tiga hari melalui daring, yaitu pada 10 hingga 12 Mei 2022. Hasilnya diumumkan secara daring pada13 Mei 2022.

“Bagi yang lulus seleksi administrasi, harus mengikuti seleksi wawancara pada 15 Mei 2022 yang digelar secara luring,” jelas dia. 

Berikut syarat dan ketentuan peserta seleksi:

  1. Hafal Alquran 30 juz
  2. Sehat jasmani dan rohani
  3. Menguasai ilmu tajwid (teori dan praktik)
  4. Dapat berkomunikasi dalam Bahasa Arab
  5. Memahami hukum fikih
  6. Memiliki suara yang fasih dan merdu
  7. Tidak bergabung dalam partai politik
  8. Memiliki keterampilan retorika dakwah dan berkhutbah
  9. Berakhlak mulia
  10. Berfaham ahlus sunnah wal jamaah dengan manhaj wasathiyah
  11. Usia minimal 25 tahun/sudah menikah

Calon imam yang memenuhi syarat bisa mengikuti seleksi dengan mendaftar di http://bimasislam.kemenag.go.id pada menu Seleksi Imam Masjid dengan melampirkan file berikut:

  1. 1. KTP
  2. 2. KK
  3. 3. Ijazah terakhir
  4. 4. Sertifikat/Keterangan hafal 30 juz dari Lembaga Pendidikan /Organisasi Tahfidz
  5.  Rekomendasi dari lembaga pendidikan Islam atau ormas Islam

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement