Senin 25 Apr 2022 15:30 WIB

Israel Tutup Penyeberangan Erez untuk Pekerja Gaza

Akses pekerja di Gaza ke penyeberangan Erez ditutup.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Muhammad Hafil
Israel Tutup Penyeberangan Erez untuk Pekerja Gaza. Foto: Sebuah ledakan terjadi akibat serangan udara Israel di pangkalan militer Hamas di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Selasa 19 April 2022.
Foto: AP Photo/Yousef Masoud
Israel Tutup Penyeberangan Erez untuk Pekerja Gaza. Foto: Sebuah ledakan terjadi akibat serangan udara Israel di pangkalan militer Hamas di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Selasa 19 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel akan menutup penyeberangan Erez (Beit Hanoun) bagi pekerja Palestina di Jalur Gaza, yang berlaku mulai Ahad (24/4). Militer mengatakan, penutupan akan berlaku sampai pemberitahuan lebih lanjut.

 "Menyusul penembakan roket dari Jalur Gaza, kami menginformasikan bahwa pada Ahad, penyeberangan Erez akan tetap ditutup untuk pekerja dan pedagang," ujar koordinator operasi pemerintah Israel di wilayah Palestina, Ghassan Alyan, dilansir Middle East Monitor, Senin (25/4).

Baca Juga

Pada Jumat (22/4), tentara Israel mengatakan telah mendeteksi dua roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel. Serangan ini dilaporkan tidak menyebabkan kerusakan apapun. Alyan mengatakan, pembukaan kembali penyeberangan yang menghubungkan Israel dan Gaza tergantung pada penilaian situasi di lapangan.

Sebanyak 12.000 warga Palestina memegang izin kerja di Israel. Pada Maret, pemerintah Israel mengatakan, mereka akan meningkatkan jumlah izin kerja untuk warga Palestina menjadi 20.000.

Setidaknya 31 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada Jumat (22/4). Menurut layanan ambulans Bulan Sabit Merah Palestina, 14 warga Palestina dibawa ke rumah sakit, dan dua diantaranya mengalami luka serius.

Polisi Israel mengatakan, pasukannya turun tangan ketika ratusan orang mulai melemparkan batu dan kembang api, serta mendekati Tembok Barat, yang menjadi tempat ibadah Yahudi. Saksi mata Reuters mengatakan, polisi memasuki kompleks itu setelah salat subuh dan menembakkan peluru karet dan granat kejut ke arah kerumunan sekitar 200 warga Palestina. Polisi juga menembakkan peluru karet dari jarak dekat ke sekelompok wartawan yang mendokumentasikan bentrokan tersebut.

Kekerasan di kompleks Masjid Al-Aqsa telah meningkat selama seminggu terakhir. Sejak Maret, sedikitnya 29 warga Palestina tewas dalam serangan di Tepi Barat. Polisi dan petugas medis Israel mengatakan, serangkaian serangan juga telah menewaskan 14 orang di Israel.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Israel menghentikan kunjungan Yahudi selama hari-hari terakhir Ramadhan. Secara tradisional, kehadiran Muslim di kompleks Masjid Al-Aqsa meningkat selama hari-hari terakhir bulan puasa.

Pada Jumat (15/4) lalu, sedikitnya 152 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi anti huru hara Israel di dalam kompleks masjid Al-Aqsa. Peningkatan kekerasan ini telah menimbulkan kekhawatiran akan mengarah ke konflik yang lebih luas.

Kemudian pada Ahad (17/4) lebih dari 700 pemukim Israel memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan polisi yang ketat untuk merayakan liburan Paskah Yahudi selama seminggu, yang dimulai pada Jumat. Hal ini memicu bentrokan yang menyebabkan 17 warga Palestina terluka.

Di dalam kompleks Al-Aqsa, terdapat masjid yang menjadi situs tersuci ketiga dalam Islam. Sementara itu, di kompleks tersebut juga terdapat tempat paling suci bagi orang Yahudi, yang disebut sebagai Temple Mount.  

Tahun ini hari raya umat Islam, Kristen, dan Yahudi saling bersinggungan. Umat Islam menjalankan puasa Ramadhan. Sementara umat Yahudi dan Kristen merayakan Paskah. Masing-masing jamaah berbondong-bondong hadir di situs suci mereka untuk beribadah, setelah pembatasan Covid-19 dicabut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement