Senin 25 Apr 2022 17:05 WIB

Pertemuan Zelensky dan Pejabat AS, Sinyal Beri Pasokan Senjata

Pertemuan itu diyakini sebagai kesiapan AS menyediakan pasokan senjata ke Ukraina

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Kiev
Foto: Ukrainian Presidential Press Office via AP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Kiev

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Kiev, Ahad (24/4/2022). Pertemuan itu berlangsung saat Ukraina masih berusaha membebaskan kota Mariupol dari kepungan Rusia.

"Berbicara dengan Presiden (Zelensky). Mungkin mereka bisa membantu," kata asisten Zelensky, Oleksiy Arestovych, dalam sebuah video wawancara di Youtube mengonfirmasi pertemuan Zelensky dengan Blinken dan Austin.

Itu merupakan pertemuan perdana Zelensky dengan pejabat tinggi AS sejak Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu. Sama seperti yang dilakukan Zelensky, Arestovych turut menyerukan bantuan senjata ofensif untuk Ukraina.

"Karena selama tidak ada 'serangan', akan ada Bucha baru setiap hari," kata Arestovych mengacu pada kota yang penduduk sipilnya dilaporkan dibantai pasukan Rusia. Moskow sudah dengan tegas membantah tuduhan tersebut.

Menurut Arestovych, kedatangan Blinken dan Austin ke Kiev merupakan sinyal bahwa AS siap menyediakan pasokan senjata ke Ukraina. "Mereka tidak akan datang ke sini jika mereka tidak siap untuk memberikan (senjata)," ucapnya.

Terkait situasi di Mariupol, Arestovych mengungkapkan bahwa basis pertahanan pasukan Ukraina berada di ambang kehancuran. Pada Sabtu (23/4) lalu, Zelensky mengucapkan terima kasih kepada AS atas bantuan militer yang diberikan ke Ukraina sejauh ini.

Namun Zelensky berharap Washington dapat memberikan senjata yang lebih berat dan kuat. Sebab persenjataan semacam itu dibutuhkan untuk melawan pasukan Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement