Senin 25 Apr 2022 21:42 WIB

ICMI Gelar Halaqah Kemandirian Pesantren dan Nabawi Award di Al Mizan Jatiwangi

ICMI  harus menjadi pelopor dan motor penggerak pemberdayaan ekonomi keumatan.

Ketua Umum ICMI, Prof Arif Satria menyampaikan pidato pada Halaqah Kemandirian Pesantren dan Nabawi Award di Pondok Pesantren Al Mizan Jatiwangi, Jawa Barat, Senin (25/4).
Foto: Dok ICMI
Ketua Umum ICMI, Prof Arif Satria menyampaikan pidato pada Halaqah Kemandirian Pesantren dan Nabawi Award di Pondok Pesantren Al Mizan Jatiwangi, Jawa Barat, Senin (25/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Sejumlah cendekiawan Muslim yang tergabung dalam  Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menggelar Halaqah Kemandirian Pesantren yang diinisiasi oleh Majelis Pemberdayaan Pesantren dan Masjid (MPPM) ICMI. Mereka juga mengadakan Gelaran yang diadakan di Pondok Pesantren Al Mizan Jatiwangi, Jawa Barat, Senin (25/4)  ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum ICMI, Prof Arif Satria dan Kepala BPKH Anggito Abimanyu. Sederet tokoh lain pun hadir di antaranya Sekjen ICMI Andi Yuliani Paris, serta Waketum ICMI  Prof Riri Fitri Sari.

Tak ketinggalan pula anggota DPR RI yang juga Ketua MPPM ICMI Guspardi Gaus dan tentunya Pimpinan Ponpes Al Mizan Jatiwangi, KH Maman Imanulhaq, serta  para pengurus ICMI di Jawa Barat dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.

Prof Arif Satria dalam tausyiah ilmiahnya menegaskan bahwa transformasi digitalisasi memaksa segala entitas untuk beradaptasi. ICMI pun, kata Rektor IPB University ini, harus menjadi pelopor dan motor penggerak pemberdayaan ekonomi keumatan dengan memanfaatkan segala kemajuan yang ada. “Oleh sebab itu,  sejumlah program telah diinisasi ICMI guna memberikan stimulasi dan arah pembangunan ekonomi keumatan,” kata Prof Arif Satria seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Sementara itu, KH Maman Imanulhaq pada acara tersebut menegaskan bahwa Halaqah Kemandirian Pesantren dan Nabawi Award adalah program kerja nyata ICMI khususnya MPPM ICMI yang bertujuan menstimulasi peran masjid dan pesantren sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat.

Usai gelaran ini, ICMI pun, kata Kiai Maman, tidak akan berhenti di situ. “Sejumlah program lanjutan telah disiapkan untuk meningkatkan SDM para pengurus masjid dan pesantren agar memiliki kompetensi mumpuni pada bidang ekonomi keumatan,” ujarnya. 

photo
Ketua Umum ICMI, Prof Arif Satria menyerahkan Nabawi Award 2022 kepada masjid-masjid yang dinilai sukses dalam memberdayakan ekonomi umat.  (Foto: Dok ICMI)

Anggota DPR RI Komisi VIII ini mengatakan, ICMI sangat serius dalam menggarap sektor ekonomi keumatan berbasis masjid dan pesantren. Hal ini juga sejalan dengan misi pemerintahan Joko Widodo-KH Maruf Amin dalam pemberdayaan ekonomi umat.

"Membangun ekosistem ekonomi keumatan berbasis pondok pesantren perlu dimulai dari gerakan literasi ekonomi keumatan. Selain itu, juga harus membangun platform digital berbasis pesantren, membuat pilot percontohan di beberapa daerah, serta melakukan sinergitas dengan berbagai stakeholder," tutur Kiai Maman.

Dalam Nabawi Award 2022 ini, terdapat 10 masjid yang dinilai ICMI sukses menjadi pusat geliat ekonomi keumatan dan memenuhi kriteria lainnya. Adapun 10  masjid yang dianugerahi Nabawi Award yakni Masjid Jogokariyan  (Yogyakarta), Masjid Daarut Tauhid (Bandung), Masjid Al Falah (Surabaya),  Masjid "Real Masjid" (Yogyakarta), dan  Masjid Salman ITB (Bandung). Selain itu, Masjid Sunda Kelapa (Jakarta),  Masjid Al Azhar (Jakarta),  Masjid Namira (Lamongan),  Masjid Nurul Ashri (Yogyakarta), dan  Masjid Polda Jabar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement